Keadaan di ruang makan menjadi tegang. Entah, apa yang membuat keadaan ini menjadi tegang dan penuh dengan penasaran. Tetapi, setelah ku tolehkan kepalaku kearah eomma dan appa mimik wajah mereka terlihat lebih tenang. Apakah hanya aku yang merasakan tegang disini?! Baiklah, ku akui itu.
"Itu bukan pernikahanku, apakah kau belum membaca undangan pernikahan itu?!" Tanya nickhun padaku yang membuatku menelan air liurku dengan sisah payah.
"Su-sudah..." balasku berbohong. Jangankan membaca nya, melihat nya saja sudah membuatku muak lebih baik ku simpan saja di dalam tas dan tak akan ku keluarkan.
"Tidak mungkin! Jika, kau sudah membaca nya pasti kau sudah tahu siapa yang akan bersanding nanti!" Balas nya dengan nada yang sedikit dingin. "Beri padaku undangan nya!" Lanjut nya.
Ya tuhan, aku benci sifat dingin dan tatapan mengintimdasi milik nickhun. Aku benci!
"Berikan padaku, tiffany~"
Tifffany? Tiffany? Tiffany?
Jika, seperti ini tanda nya aku harus menjawab nya dengan jujur. Karna memang sedari kecil nama itu selalu ia ucapkan jika aku berbohong. Dan bodoh nya lagi, aku tidak pernah bisa berbohong kepada nya. Akhirnya aku menyerah setelah teriakan diotak ku selalu terngiang untuk menolak. Ku ambil undangan pernikahan mewah itu dari dalam tas selempangku. Ku beri pada nya dengan lemas. Sampai ia menyambut uluran undangan pernikahan itu.
Ia mulai membuka undangan itu, lalu diperlihatka nya kepada eomma dan appa. Terlihat appa menolehkan wajah nya kearah eomma dan terlihat senyuman merekah di kedua bibir mereka. Ada apa? Satu pertanyaan yang terlintas di pikiranku.
"Apa yang eomma bilang, tiffany itu terlalu termakan api cemburu" ucap eomma dengan terkekeh.
What?! Api cemburu? Yakin?
Eomma, benar-benar membuatku malu. Sampai membuat rona merah di kedua pipiku.
"Apa yang eomma pikirkan, sama seperti apa" balas appa yang kini tersenyum menggoda kearahku.
Appa juga!!!! Ahhh, ini memalukan. Bumi, telan aku sekarang.
"Ini, benar salah paham kan?!" Tanya nickhun kepada eomma dan appa.
"Jelas, ini salah paham. Secara disini tertulis calon pengantin nya lee bora dengan lee taemin" balas appa.
Sontak aku membulatkan mataku dengan sempurna. Benarkah? Lee bora dengan lee taemin? Bukan Nickhun?
Ku rebut kartu undangan itu dari genggaman appa.
Sungguh, mungkin kalau di kartun-kartun film yang di tonton adikku seohyun kini kedua mata ku akan melompat dari tempat nya. Tuhan, aku malu!!! Ini benar-benar salah paham, tenggelamkanlah aku di samudra hindia setelah ini. Etsss, jangan deh nanti kalau aku meninggal gimana *abaikan.
"Be-benarkah seperti ini?!" Tanyaku dengan sedikit gugup karna mencoba untuk tenang.
"Ne, ini semua salah paham" balas nickhun dengan tatapan kearahku. Jantungku, tuhan jantungku.
"Mianhae, aku pikir kamu yang akan menikah. Mengingat rumor itu telah tersebar ke seluruh pegawai di perusahaan sampai ahjumma yang menjual mie ramen di restoran seberang mengetahui nya. Jadi, menurutku tak perlu lagi membaca nya karna telah tergambarkan dengan jelas saat itu" balasku.
"Itu semua karna cemburu,tiffany~!" Ucap eomma menyambar pembicaraanku dengan nickhun.
"Eomma!" Balasku jengkel karna ucapan eomma yang sedari tadi menggodaku.
"Gwaenchana, itu semua salah paham" balas nickhun. Nickhun, memang seorang yang sangat mengerti diriku bahkan melebihi medua orang tuaku. Oleh karna itu, banyak yang membicarakan kami berpacaran bahkan menikah. Padahal kami hanya bersahabat, walaupun aku menginginkan status yang lebih dari seorang sahabat. Hilangkan khayalanmu yang terlalu tinggi itu, tiffany~! Ucapku dalam hati yang membuatku menggeleng-gelengkan kepala dalam diam dan menolak.
"Kenapa kau sangat bodoh, tiffany~ hanya dengan gosip murahan itu kau percaya bahkan kau tak ingin mendengar kenyataan dan fakta yang akan di ucapkan oleh nickhun? Waeyo?!" Tanya appa yang begitu mengintimidasi diriku.
"Aku tidak termakan dengan gosip itu, aku hanya bersikap biasa. Dan satu lagi eomma, appa. Aku tidak bodoh dan tidak cemburu!" Balasku penuh penekanan dan sedikit membela diri walaupun itu bukan fakta melainkan kebohongan.
"Bohong!" Ucap appa, "lalu kalau bukan bodoh dan cemburu, maksud sikapmu yang uring-uringan beberapa hari itu apa?!" Lanjut eomma.
"Sudah, gwaenchana. Lagipula, masalah ini telah selesai" Ucap Nickhun melerai pertengkaran kecil di keluarga ku ini. Heran, sebenarnya ini masalahku dengan nickhun lalu eomma dan appa kenapa yang jadi ribet. Heran!
"Kami harus kembali ke kantor sekarang" lanjut nya.
****
Keadaan jalan hari ini macet, macet sekali. Aku jadi menyesal mengikuti perkataan nickhun untuk makan siang di rumahku. Karna hal itu aku jadi terjebak dengan keadaan canggung di dalam mobil mewah milik nickhun ini. Jujur, sudah lama aku selalu bersama nya baru kali ini aku merasakan perasaan yang sangat canggung seperti ini pada nya.
"Apakah kau tahu tema pernikahan mereka?!" Tanya nya membuka pembicaraan dan memecahkan keheningan.
"Tidak, lagipula tidak penting" balasku acuh sambil membuang muka ke arah jendela.
"Itu sangat penting, karna kau juga akan menjadi tamu disana" balasnya.
"Tidak perduli. Lagipula, aku tak mungkin bisa datang kesana mengingat undangan itu harus bersama pasangan nya. Menjengkelkan!" Balasku.
"Pergilah bersamaku!" Balasnya dengan tenang dan tak terbantahkan.
Sontak aku menoleh kearah nya dan membulatkan mataku dengan sempurna.
"Shireo, aku tidak mau!" Balasku.
Aku hendak membuang muka tetapi....
CUP!
Sebuah ciuman singkat mendarat dibibirku. Yatuhan, nickhun menciumku! Jujur, dia memang sering menciumku tetapi hanya di pipi dan di kening bukan di bibir apa maksudnya?
"Jangan membantah! Pergilah bersamaku, malam ini kita akan membeli jas dan baju yang cocok untuk kami berdua!" Balas nya.
Aku menbulatkan kedua mataku dengan rona merah di kedua pipiku.
Ia mengusap pipiku dengan punggung tangan nya.
"Kau sangat terlihat lucu dengan rona merah itu di pipimu, tiffany~" balasnya sambil tertawa geli. Tadi aku memang di buat senang oleh nya karna ciuman itu dan kenyataan bahwa bukan ia yang menikah. Tetapi sekarang aku sebal pada nya karna ejekan nya. Nickhun MENJENGKELKAN!!!
***
TBC
Vomment yah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me? (KhunFany)
FanfictionTiffany: Menurutku, ini hanyalah cinta sepihak yang kurasakan.... Kami bersahabat, aku menyayangi nya dan dia menyayangiku.Tapi kami berbeda, aku memiliki perasaan yang lebih dari itu!. Nickhun: Sampai akhir nya aku tersadar bahwa sesungguh nya cint...