Hurt

1.9K 101 4
                                    

Aku bangkit dari duduk ku di meja kerjaku yang menurutku itu seperti neraka. Karna berlama-lama duduk di bangku itu membuat bokongku terasa panas, dan semakin panas ketika melihat pemandangan yang sangat menyakitkan ini yaitu bora denga nickhun. Ya tuhan... sampai kapan kau akan memberiku cobaan dengan cara nickhun dan bora selalu terlihat bersama dengan catatan sangat mesra? Apakah mereka jodoh? Apakah mereka memang ditakdirkan untuk bersama? Benarkah begitu?! Aigooo!!!

Semua karyawan di kantor selalu beranggapan bahwa nickhun sedikit lagi akan menikah dengan bora, mendengar gosip murahan seperti itu saja dada ku terasa sangat sesak karna seperti dihantam oleh sesuatu yang sangat berat, bahkan sangat-sangat berat. Membuatku kembali menjadi tiffany yang dulu, tiffany yang pendiam, terkesan nerd, dan lugu. Semenjak gosip itu semakin beredar dimana-mana bahkan menurutku tukang mie ramen sebrang saja sudah mengetahui gosip murahan itu.

Aku berjalan gontai keluar dari kantorku ini, yang tak lain dan tak bukan adalah perusahaan appa nya nickhun. Entah, kenapa penampilan ku kini terlihat sangat menyedihkan karna keadaan rambut ku yang sudah acak-ackan, hidung merah, mata merah dan sembab karna habis menangis. Semua orang di sekelilingku pun menatap ku dengan tatapan kasihan atau lebih tepat nya iba. Kalau keadaan ku seperti ini, seperti nya tidak mungkin aku harus pulang kerumah. Oke, saat-saat seperti ini seorang sahabat sangat berguna.

Aku mengeluarkan handphone ku dari dalam saku mantel tebalku, mengingat hari ini telah memasuki musm dingin mau tak mau aku harus memakai mantel tebal ini.

"Yeoboseyo" terdengar suara dari seberang sana.

"Sunny, ini aku" Jawab ku dengan suara yang serak parau akibat menangia karna gosip murahan yang kini tersebar di kantor itu.

"Tiffany~, ada apa dengan suaramu?! Kau kenapa?!"

Tanya nya panik dari seberang sana.

"Aku akan menjelaskan mu, pasti! Tapi, apakah aku boleh menginap di rumah mu hari ini?!"

Tanyaku dengan hati-hati.

"Tentu saja, kau ke apartement ku saja.."

"Baiklah, aku akan ke apartement mu sekarang!"

Setelah itu aku mengirim pesn singkat kepada orang tua ku agar mereka tak usah khawatir karna hari ini aku tak pulang ke rumah melinkan ke rumah sunny dengan alasan bahwa sunny sedang sakit dan tak ada yang mengurus nya, sebagai sahabat tugas ku lah yang menjaga dan mengurus nya. Orang tua ku pasti mengizinkan karna mengingat tak punya siapa-siapa disini karna orang tua nya berada di busan, dan mengingat bahwa orang tua ku telah menganggap nya anak mereka juga.

***

"Astaga, tiffany~" ucap sunny dengan tangan yang masih memegang knop pintu apartement nya. Tak ku gubris ucapan nya, aku langsung masuk tanpa izin nya. "Yak! Tak sopan sekali kau!!!" Ucap nya sedikit meninggikan suara nya hingga satu oktaf, "Bisakah kau diam?!" Tanyaku dengan suara serak dan tiduran di atas ranjang kasur nya dengan posisi tengkurap dan menyembunyikan wajahku di bawah bantal tidur nya. Dan ku lihat ia hanya mengangguk setuju, mungkin karna ia tak tega melihat penampilan ku yang hancur seperti ini.

Kini ia duduk di tepi ranjang, lebih tepat nya di sampingku.

"Ada apa?!" Tanya nya mengusap punggungku lembut saat tangisanku mulai pecah lagi, aku semakin terisak. "Fanny, ada apa?!" Tanya nya lagi, tetapi kini lebih terdengar khawatir, aku hanya menggeleng lalu bangkit dari posisi ku dan memeluk nya. "Sunny, a..apakah nickhun akan menikah dengan bora?! Hiks..." tanya ku hati-hati, "Kau percaya, dengan gosip murahan itu?!" Jawab nya yang malah balik menanya ku.

Aku mengangguk ragu.

"Hahahaaha" kini tawa nya membahana ke seluruh penjuru ruangan, "Yak!Kenapa kau malah mentertawakan ku?!" Tanya ku kesal pada nya. "Fanny, jangan percaya sama gosip itu... karna itu belum tentu benar, kalau misal nya nickhun dan bora akan menikah pasti nickhun akan memberi tahu kita. I mean, hanya memberi tahuku karna kau akan menangis jika mengetahui nya" balas nya dengan kekehan saat kata-kata akhir, "Be...benar juga sih, tapi seperti nya kau meledek ku dengan kau berbicara seperti itu" balas ku menantang. "Memang aku meledek!" Balas nya sambil memeletkan lidah nya, "Yakk!!!!" Teriakku sambil melempar bantal kearah nya.

Dan ia membalas nya, akhir nya kami menjadi perang bantal yang membuat perasaan ku lebih tenang dari sebelum nya. Sakit, hanya itu yang kurasakan. Tetapi, setelah bersama sunny senang yang kurasakan.

***

TBC

Vomment yah~

Do You Love Me? (KhunFany)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang