Setelah kenyataan semua telah terungkap, nickhun menarikku ke meja makan dimana eomma dan appa ku bersama rekan-rekan nya yang tak lain dan tak bukan adalah eomma dan appa nya mereka (Nickhun, Taecyeon, Sunny).Terlihat disana mereka sang tertua sedang tertawa lepas. Itu membuat sebuah garis senyuman di bibirku.
Nickhun terus menggenggam tanganku sampai kami berdiri diantara mereka.
"Bagaimana, apakah berhasil?!" Tanya eomma ku kepada nickhun dengan tatapan yang tak ku mengerti.
Aku menolehkan kepalaku kearah nickhun, dengan tatapan berbinar ke arah eomma.
"Sangat-sangat berhasil, bahkan ini tidak seperti yang ku kira" balas nya dengan senyuman, dan menolehkan kepala kearahku.
Dengan aku yang sedang menatap nya, dengan ia berbuat seperti itu membuat tatapan kami bertemu.
Tatapan mata nya menembus kearah pandang mata coklat ku karna softlens.
Dengan cepat aku membuang pandanganku dengan alasan bahwa ini tidak sehat untuk kesehatan jantung ku.
Ya tuhan, ia berdetak sangat amat kencang.
Semua pasang mata tertua menatap intens dengan senyuman kearah kami.
Tiba-tiba, taecyeon dan sunny datang. Mereka membuat acara malam ini semakin ramai.
"Eomma dan Appa, tetap membiarkan kami berdiri seperti ini hum?!" Tanya sunny, saat ia telah berdiri di samping tubuhku.
"Aniya, duduklah" balas eomma nickhun menanggapi ucapan sunny.
Nickhun dan taecyeon, segera duduk di samping tertua namja. Sedangkan aku dan sunny, duduk di samping tertua yeoja.
Aku duduk tepat di seberang nickhun, kami berhadapan. Dengan dia yang terus memperhatikan setiap gerakan ku membuat aku salah tingkah.
"Ehem..." sebuah deheman appa nya taecyeon terdengar keras diantar kami semua. "Lalu, gimana rencana selanjutnya?!" Tanyanya dengan senyuman yang sangat sulit diartikan ditambah kembali tatapan nya.
Ya tuhan, kenapa hari ini semua orang di sekitarku sangat sulit untuk di tebak. Biasanya aku bisa membaca apa yang mereka pikirkan lewat tatapan mereka, tetapi hari ini aku tidak bisa melihat nya bahkan dari mimik wajah nya sekalipun. Tetapi bukan berarti aku cenayang yah!
"Mungkin, masa-masa pendekatan?!" Ucap sunny dengan nada seperti sebuah pertanyaan.
Pendekatan?!
"Mereka sudah terlalu dekat, sunny~ Bahkan seperti kemoceng dengan bulunya, bahkan semua orang yang berada di sekeliling mereka menganggap bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Hanya saja, sang namja yang terlalu telat menyatakan cinta nya sampai harus kami juga ikut turun tangan dengan ide gila ini" balas taecyeon menyahuti.
"Kau benar, kali ini taecyeon" balas sunny sembari menyuapkan makanan nya ke dalam mulut.
"Jadi, bagaimana?! Semua berada di tangan nickhun, atau mungkin sang appa dari kekasihmu yang mau memutuskan?!" Tanya appa nickhun yang kini juga ikut mengangkat bicara, dengan lirikan ke arah appa ku.
Appa dari kekasihmu?!
Aku hanya memandang bingung kepada semua orang disini, dan nickhun malah tertawa dengan tatapan intens kearahku.
"Aniya, aku tak memutuskan itu. Jika, memang mereka berjodoh aku tidak bisa menolak takdir" balas appa, sembari menatap kedua mataku.
"Bagaimana mereka berada dalam tahap terbiasa mencintai dan terikat dalam suatu hubungan resmi jadi diantara mereka berdua tidak ada yang bisa saling menyakiti lagi, aku tak tega melihat anakku harus mengurung diri nya kembali di dalam kamar selama berhari-hari dan terlihat semakin kurus" ucap eomma menyahuti ucapan appa.
"Tiffany, bagaimana?!" Tanya sunny sembari menyenggol lenganku. Sontak, membuatku menjatuhkan sepasang sumpit yang berada dalam peganganku.
"Ma-maksud kau?!" Tanya ku dengan tatapan bingung, karna memang sedari tadi aku tak mengerti pembicaraan mereka.
Bukan karna aku tak cerdas memahami setiap perkataan mereka, tetapi aku tak mengerti arah jalan dari pembicaraan mereka itu saja.
"Jadi, sedari tadi kau itu tidak memahami pembicaraan kami?! Hum?!" Tanya sunny lagi. Dan aku hanya menggelengkan kepala.
"Sedari tadi itu, kami membicarakan tentang hubungan ku dengan nickhun" lanjut taecyeon menanggapi.
Sontak aku terkejut dan aku tersedak karna memang mulutku penuh dengan makanan.
Dengan cepat sunny menyodorkan ku segelas air putih. Dan dengan gerakan cepat aku meneguk nya.
"Hu-hubungan ku?! Ma-maksud ku, kami?!' Balas ku bertanya.
Semua orang mengangguk. Terkejut, satu kata itu yang bisa aku sebutkan kali ini.
"Aku sudah memilih jalan untuk hubungan kami selanjut nya" ucap nickhun yang kini mulai berbicara.
"Waeyo?!" Ucap kami semua secara bersamaan termasuk diriku.
"Aku akan mengajak nya bertunangan bulan esok" lanjut nickhun, menarik tanganku dalam genggaman nya dan mengelus punggung tanganku sembari tersenyum dengan tatapan penuh kasih padaku. Membuatku juga membentuk garis senyuman.
"Jinja?!" Tanya sunny, dengan kedua mata nya yang membulat sempurna.
"Tidakkah, terlalu cepat?!" Tanya taecyeon dengan ekspresi seperti sunny.
"Aniya, kita masih memiliki waktu untuk merencanakan nya 2 minggu. Bukankah itu cukup?!" Balas nickhun.
"Bolehkah aku memiliki nya ahjumma dan ahjussi?!" Lanjut nickhun bertanya pada eomma dan appa ku.
"Silahkan, semua berada di tangan tiffany bukan di kami. Kami hanya merestui, dan kami telah memberikan restu itu" balas appa dengan seyuman, dan eomma juga ikut tersenyum.
"Eomma dan Appa, bagaimana?!" Tanya nickhun pada orang tua nya. Mereka tersenyum, tersenyum dengan tatapan yang sangat-sangat berbinar.
"Kami sangat-sangat merestui" balas appa nya nickhun. ''Nickhun, kau tahu?!" Tanya eomma nya yang kini bertanya.
Nickhun menggeleng, dengan tangan yang semakin erat membungkus tanganku.
"Itu adalah impian eomma saat pertama kali melihat kedekatan dan sikap kalian yang saling mengerti perasaan satu sama lain, eomma benar-benar ingin kalian bersatu selamanya" lanjut eomma.
Aku terkejut dan menitikkan air mata haru, entah bagaimana nickhun sudah berada di sampingku dan memelukku hangat.
Aku menenggelamkan kepalaku di dada bidang nan kekar nya.
Ia mengecup puncak kepalaku berkali-kali.
"Hentikan tangisanmu tiffany, karna aku menahan air mataku untuk tidak menangis di depan kau. Tetapi kau malah menangis di depanku, dan meruntuhkan dinding itu dan aku pun ikut menangis denganmu" balasnya sambil mengusap punggungku dengan lembut.
Aku mendongakkan kepalaku saat ia menangkup wajahku dengan kedua tangan nya.
Menghapus air mata yang tadi jatuh di pipiku, dan aku pun mengusap air mata nya.
Ia mengecup bibirku singkat, dan aku membalas nya dengan singkat.
"Kalian mesumm!!!" Teriak sunny panik.
Aku dan nickhun tak menanggapi, kami kembali berpelukan dengan hangat dan penuh kasih.
***
TBC
Vomment yah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me? (KhunFany)
Fiksi PenggemarTiffany: Menurutku, ini hanyalah cinta sepihak yang kurasakan.... Kami bersahabat, aku menyayangi nya dan dia menyayangiku.Tapi kami berbeda, aku memiliki perasaan yang lebih dari itu!. Nickhun: Sampai akhir nya aku tersadar bahwa sesungguh nya cint...