prepare

1.8K 83 1
                                    


Terdengar suara riuh ramai di ruang tamu, membuatku mengernyitkan dahi bingung. Ini masih sangat pagi, mana mungkin seorang tamu datang sepagi ini kecuali tamu itu calon suamiku. Eh, maksudku nickhun.

Aku kembali mematut diriku di depan cermin full body, kemeja siffon berwarna peach dipadukan dengan celana hitam panjang membuatku terlihat lebih dewasa. Ditambah dengan rambutku yang ku sanggul tak beraturan membiarkan beberapa helai rambutku yang terjatuh dari ikatan nya, dan make up tipis dengan polesan sangat natural.

Setelah kurasa siap, ku ambil kunci dan tas tanganku yang tergeletak di sofa kamarku. Keluar dari kamarku, aku semakin mendengar tawa eomma yang sangat geli seperti sedang menonton acara komedi atau lawakan lainnya.

Tetapi dugaan eomma sedang menonton acara komedi itu salah, karena eomma seperti sedang berbicara dengan orang lain.

Aku menuruni tangga satu persatu, sampai di tangga terakhir kulihat eomma sedang terduduk di bangku meja makan bersama... nickhun?!

Ketika eomma sedang tertawa ia menolehkan kepala nya, tertangkap lah diriku oleh pandangan nya.

"Tiffany, kau sudah bangun?!" Tanya nya dengan senyuman merekah di wajahnya, aku hanya mengangguk. "Kemarilah!" Lanjut nya memerintahku untuk duduk bersama nya di bangku menggunakan arah mata nya.

Aku hanya menuruti perintah nya tanpa membantah. Aku duduk tepat di samping nya, dan dihadapanku ada nickhun yang sedari tadi tersenyum lembut. Aih, kyeopta!

"Kenapa kau memakai pakaian formal seperti itu?!" Tanya eomma padaku, yang langsung membuatku mengernyitkan dahi dengan bingung. Ku tolehkan kepalaku kearah nickhun, ia mengenakan pakaian santai. Kaos polo putih dengan celana pendek selutut dengan warna yang senada.

"Apa... Eomma, belum menyampaikan pesanku padamu?!" Tanya nickhun kepadaku yang kubalas dengan gelengan kepala.

Kutolehkan kepalaku pada eomma. Eomma hanya tersenyum memamerkan deretan gigi rata nan putih nya.

"Pesan apa, eomma?!" Tanyaku pada nya, "Pesan bahwa hari ini kau akan fitting baju pengantin" balas nya.

Aku membulatkan kedua mataku sempurna.

"Fi... Fitting baju?! Untuk apa?!" Balasku bertanya kembali, bingung akan semua yang mereka katakan. Entah, sejak kapan aku menjadi sedikit lambat seperti ini. Mungkin saat beberapa minggu lalu saat aku resmi menjadi tunangan nya nickhun.

"Untuk pernikahan kalian" balas eomma menunjukku dan nickhun secara bergantian, lalu ia meminum teh hijau hangat nya.

"WAEYO?!" Balasku dengan nada yang sedikit tinggi.

"Mianhae, mungkin ini terlalu tiba-tiba dan begitu cepat tetapi percayalah ini demi kebaikan kita bersama. Karna eomma dan appa mu harus kembali ke london, dan orang tuaku juga akan kembali ke thailand jadi aku memutuskan untuk dipercepat. Mianhae, kalau aku memutuskan ini semua secara sepihak" jawab nickhun menjawab pertanyaanku yang sontak membuatku melongo.

"Ne, lagipula tidak baik kalau kalian menunda itu semua terlalu lama" balas eomma.

"Ta-tapi gimana?! Oh God, aku pusing memikirkan ini" ucapku sembari menyandarkan tubuhku pada punggung bangku meja makan itu dan mengadahkan kepalaku menatap langit-langit.

"So, ganti bajumu palli!!!" Balas eomma kembali. "Aniya, aku harus pergi bekerja hari ini eomma!" Balasku dengan gelengan kuat di kepalaku.

Kudengar tawaan eomma dan nickhun yang pecah secara tiba-tiba.

"Waeyo?! Kenapa kalian tertawa?!" Balasku dengan nada sedikit kesal.

"Kau ini lucu sekali, tiffany" balas eomma di tengah-tengah tawa nya yang sedang pecah. Aku mengernyitkan dahiku bingung, dan memajukan bibirku kedepan.

Do You Love Me? (KhunFany)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang