TIFFANY P.O.V"Masih menolak?!" Tanya eomma padaku. Setelah ia kembali dari london untuk ber investasi dengan perusahaan lain ia terus mengusulkan hal konyol yang membuatku ingin bunuh diri.
"Aniya, walaupun aku tak memiliki kekasih tetapi aku tetap tidak ingin berkenalan dengan anak teman eomma itu" balasku menolak, sembari berkaca di depan cermin full body.
"Bukan, kalian telah saling kenal" balas eomma, sontak aku menolehkan kepalaku kearah eomma.
"Maksud eomma?!" Tanyaku bingung.
"Kau telah mengenal nya, hanya saja ada yang ingin di perjelas dalam pertemuan kita kali ini" jawab eomma.
Aku tak mengerti sungguh.
Dengan cepat aku mengambil kunci mobilku, dan bergegas keluar.
"Kau mau kemana?!" Tanya eomma menahan pergelangan tanganku.
"Shopping with sunny" balasku sembari memamerkan rentetan gigi putih, bersih, nan rataku.
"No! Kau tidak boleh keluar hari ini, karna kita akan bertemu dengan teman eomma dan appa!" Ucap eomma tak terbantahkan. Eomma mengambil kunci mobilku dengan kasar.
Aku hendak mengeluarkan suara. Tetapi eomma terlebih dahulu memotong nya.
"Tak menerima bantahan!" Lanjut nya.
Aku menghembuskan nafas dalam.
"Pasrah" ujarku.
****
Aku keluar dari kamar mandi. Melihat sebuah dress berwarna peach tergeletak lembut di ranjangku.
Punya siapa?!
Satu pertanyaan melintas dipikiranku. Dengan cepat aku memakai pakaian santaiku berupa celana jeans selutut dan kaos oblong berwarna putih.
Keluar dengan tergesa-gesa.
"Eomma, dress yang berada di ranjangku punya siapa?!" Tanyaku saat berdiri di depan eomma yang sedang duduk bersantai di sofa.
"Punyamu, tiffany~" balas eomma. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali.
Punyaku?!
Aku terus menerka maksud dari perkataan itu, hingga aku tersadar. Ahh ini tidak benar!
"Eomma, serius menyuruhku bertemu dengan anak sahabat eomma?!" Tanyaku dengan suara memelas.
"Ne, bersiaplah! Karna akan ada kebenaran yang sedang menunggumu!"
"Ma-maksud eomma?!" Tanyaku kembali. "Banyak tanya, palli!" Balas eomma mendorong tubuhku menuju tangga.
Aku menaiki tangga dengan lesu.
Apa coba maksud eomma seperti ini?! Menyuruhku hanya dengan kemauan sepihak?! Menyebalkan!!!
Hatiku berteriak, tetapi tubuhku terus bergerak entah apapun yang eomma suruh lakukan. Ini tak sejalan!
Setelah memakai dress diatas lutut yang berwarna peach itu, polesan make up tipis agar terlihat natural, dan rambut yang sedikit di blow bagian bawah nya aku segera turun kembali.
"Eomma~" panggilku pada eomma dengan nada sebal.
"Waeyo?! Kau sudah siap?!" Tanya eomma balik.
"Kelihatan nya, seperti apa?!" Balasku dengan memutarkan bola mata malas, "Katja, dia telah menunggumu di sana!" Ucap eomma.
What the... jadi dia sudah menungguku sedari tadi?! Disana?!
****
Aku, maksudku kami sudah memasuki cafe bernuansa minimalis itu. Terlihat banyak sekali keluarga yang berkunjung disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me? (KhunFany)
FanfictionTiffany: Menurutku, ini hanyalah cinta sepihak yang kurasakan.... Kami bersahabat, aku menyayangi nya dan dia menyayangiku.Tapi kami berbeda, aku memiliki perasaan yang lebih dari itu!. Nickhun: Sampai akhir nya aku tersadar bahwa sesungguh nya cint...