What is love?!

1.9K 102 3
                                    

5 tahun kemudian.

Semenjak kejadian itu, aku dan nickhun memang sudah sepakat untuk tidak mengungkit hal itu lagi. Toh, sekarang aku sama dia pun tetap bersahabat dan tidak ada rasa canggung yang menyelimuti kami semenjak kejadian itu. Oh ya, sekarang aku sudah lulus dari universitas ku dan kini aku bekerja.  Dan miris nya lagi, aku bekerja di perusahaan yang sama dengan nickhun dan bora yaitu di perusahaan appa nya nickhun. Dengan alasan, keluarga ku dan keluarga nya nickhun tidak mau aku dan dia bekerja di tempat yang berbeda. Mungkin kalian pikir, aku tak melawan perintah keluargaku dan keluarga nya itu dan bekerja di perusahaan appa ku sendiri. Tetapi appa ku menolak dengan alasan kalau pegawai di perusahaan nya sudah cukup banyak dan tak perlu tambahan lagi, Cih tega sekali appa ku ini. Mana ada, orang tua yang menolak anak nya mentah-mentah untuk membantu membangun perusahaan appa nya agar lebih berkembang.  Tetapi tetap saja, ia menolak dengan alasan yang sama yaitu tak mau aku dan nickhun berkerja di perusahaan yang berbeda. Karna kami selalu bersama semua orang bahkan mengira aku dan nickhun sepasang suami istri astaga ia saja tak pernah menerima cintaku. Karna hati nya hanya untuk BORA. Kuulang lagi BORA, biar seru kuulang sekali lagi BORAAAA. Ehh, A nya kebanyakan.

Sejujur nya, aku malas berangkat ke kantor pagi ini. Karna semalam, aku tidur larut malam karna harus menyiapkan proposal meeting pagi ini dan miris nya lagi itu untuk Boss Nickhun terhormat. Pasti pada nanya, What Boss? Direktur maksud lo? CEO? Atau GM?, oke aku jawab ia seorang CEO. Malas sebenarnya menjadi asissten dia, tapi mau bagaimana lagi daripada Bora yang jadi asisten nya bisa mati gara-gara overdosis ngeliat dia berduaan melulu.

Aku masuk kedalam, melalui pintu utama.

"Pagi, noona" ucap salah satu security di perusahaan ini dengan membungkukkan badan nya. "Pagi" balasku tersenyum dan membungkukkan badan juga. Lumayan dapet ucapan selamat pagi dari security, dari pada gak dapet sama sekali.

Sampailah di tempatku bekerja, baru meletakkan bokongku di bangku kerja ku. Tiba-tiba....

"TIFFANY~!"

Oh my gosh, si boss satu ini ngamuk. Pasti gara-gara aku datang nya telat, padahal kan aku telat cuma 5 menit. Sebenar nya sih kalo boleh ngelawan, bukan aku yang telat tapi dia nya ajah yang dateng nya ke pagian. Dari pada ia makin mengamuk, aku masuk ke dalam ruangan nya.

"Ne, wae?!"

Tanyaku pada nya yang masih sibuk dengan laptop nya. Lama-lama aku cemburu sama tuh laptop, tapi ya mau gimana lagi orang aku bukan siapa-siapa nya dia cuma asisten dan sahabat nya. Iya, sahabat kalau lagi di luar jam kerja. "Kenapa kau telat?!" Tanya nya dengan terus menatap layar laptop nya.

"Cih, itu kah sikap seorang CEO pada pegawai nya. Untuk berbicara saja tetap menatap laptop nya, tak sopan!" Ucapku mencibir nya. Ia pun mengalihkan pandangan nya dari laptop ke aku. "Banyak bicara, apakah kamu sudah mengerjakan proposal-proposal untuk pagi ini?! Dan satu lagi, laporan bulan lalu?!" Tanya nya panjang lebar, seperti di intogerasi sama polisi kalau seperti ini. "Sudah, aku sampai tidur larut malam dan bangun siang hanya untuk menyelesaikan tugasmu itu" balasku berbalik badan dan keluar mengambail proposal-proposal yang ia sebutkan tadi.

Aku masuk kembali kedalam ruangan nya, ku taruh proposal-proposal itu di meja nya.

Ia mengambil satu proposal itu dan membaca nya.

"Kenapa proposal nya seperti ini?!" Tanya nya dengan nada datar. "Memang mau nya seperti apa?! Itu kan seperti yang kamu bilang kemarin" jawab ku membela diri. "Tetapi maksudku bukan seperti itu" balas nya dengan nada yang mulai tinggi."Ya, terus kau mau nya apa?! Aku harus mengubah proposal itu?! Aku tidak mau, aku sudah lelah" balasku membuang muka. "Kau ini....." ucap nya geram tetapi terhenti karna suara ketukan pintu ruangan nya.

"Masuk" ucap nya singkat.

See, siapa yang datang. BORA, sekali lagi BORA.

Si Bora the explorer, ngapain sih kesini lagi seru berantem sama nickhun juga.

"Hai" ucap nya lembut kepadaku dan nickhun. "Hai, kau terlihat cantik pagi ini" balas nickhun sambil tersenyum kearah nya. Cih, kalau tahu gini aku tadi langsung keluar ajah dari ruangan nya. "Ada apa?! Kau terlihat sangat emosi?!" Tanya nya pada nickhun. "Tiffany, tidak benar membuat proposal nya" balas nya yang lalu menatapku. 

"Kenapa semua nya jadi salahku?! Aku kan hanya mengikuti semua katamu" balasku membela diri. "Tetapi bukan seperti ini!" Balas nickhun yang semakin emosi.

"Sudah, jangan bertengkar! Tiffany, apakah kau tahu?!" Tanya bora padaku. "Tahu apa?!" Balasku malas.  "Tahu, kalau bekerja itu harus menggunakan cinta agar pekerjaan mu itu ringan" balas nya tersenyum padaku. "Memang nya, What is Love?!" Tanyaku pada nya. Ia hanya diam.

"Kau juga tidak tahu kan, sama seperti ku. Jadi, kau jangan sekali-kali menyuruhku untuk melakukan nya dengan cinta. Jika kau melakukan semua pekerjaan dengan cinta, yasudah kenapa tidak kau saja yang menjadi asisten nya biar aku yang menjadi pegawai biasa! Lagi pula aku sudah muak, muak di salahkan ini itu. Tetapi jika kau yang mengerjakan nya semua terlihat sempurna, karna kau melakukan nya dengan cinta. Walaupun kau sendiri saja tidak tahu apa artinya cinta!" Lanjut ku.

Bora hanya diam dan diam.

"Aku seperti berbicara dengan dinding. So, permisi!" Ucap ku berbalik dan keluar dari ruangan itu.

Terduduk di meja kerjaku dan menghela nafas panjang-panjang. Akhir nya semua yang telah ku tahan selama ini bisa ku luapkan di hadapan nya.

***
Mohon vomment nya ya :) dan tunggu chapter selanjut nya.

Do You Love Me? (KhunFany)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang