TIFFANY P.O.V
Huh.. materi hari ini sangat melelahkan.
Aku merasa berhasil menghilang dari hadapan nickhun hari ini, setidak nya seperti itu.
Aku terus berjalan menelusuri koridor sampai sebuah tangan kekar menahanku.
Sontak aku menoleh, ku kira siapa ternyata sunny.
"Wae?!" Tanyaku pada nya yang masih menahan tanganku dengan erat.
"(Menghela nafas), apakah kau tak mau menungguku?!"
Ia mengerucutlan bibir nya sehingga terlihat seperti cemberut.
Ahh betapa cute nya dia, membuatku gemas tak tertahankan. Ya, dia memang sangat cute aku tahu itu karna saat kami duduk di bangku sekolah menengah ia selalu di juluki princess aegyo.
"(Tertawa kecil), bukankah aku telah menunggumu. Bukti nya kau telah selesai menerima materi, bukan?!"
Jawabku enteng.
"Aiish, kau ini bagaimana sih! Aku kan hari ini praktek, dan kau sudah janji mau menungguku"
Sunny menghentak-hentakkan kaki nya.
"Baiklah, yasudah sana pergi nanti kau telat praktek nya! Aku akan menunggumu disini sampai kau selesai praktek"
"Oke, jangan kemana-mana! Praktekku tak lama kok!"
Ucap nya yang lalu pergi meninggalkan ku sendiri terduduk di bangku.
Karna merasa sepi, aku kembali melakukan hoby ku.
Yaitu pergi ke atap sekolah..
Sesampai disana, lagi-lagi ku melakukan pekerjaan sehari-hariku.
Menulis diary, dimana tempat aku curhat dikala sedih maupun senang.
Aku terus menulis diary ku tentang apa yang aku alami selama berhari-hari ini.
Setelah menulis diary ku, kuletakkan diary ku dibawah samping tas ku.
Aku berjalan ke tepi dan melihat bagaimana keindahan kota seoul dari atas ini.
Aku teringat bahwa aku sedang menunggu sunny.
Ku melihat arloji di tangan kiriku menunjukkan pukul 15.23, ku yakin ia sudah selesai praktek. Lalu, aku menarik tas ku dan bergegas turun ke lantai dasar dimana tempatku menunggu sunny.
NICKHUN P.O.V.
Kebiasaan lamaku belumlah berubah, yaitu disaat ada masalah yang tak terpecahkan aku akan melepas penat ku diatap sekolah tetapi sekarang diatap universitasku karna aku sekarang seorang mahasiswa. Biasanya aku diatas atap bersama tiffany, tetapi kini ia menghilang entah kemana aku tak melihat nya sedari tadi. Menyebut nama nya membuatku mengingat percakapan nya dengan sunny.
Hari ini adalah hari paling membingungkan dalam sejarah. Itu karena, aku tak mengerti apa maksud tiffany mengatakan kalau ia menyayangiku lebih dari seorang sahabat, tetapi ia takut untuk di sakiti oleh seorang pria untuk kedua kali nya. Dan aku bingung, kenapa bora mengancam tiffany untuk menjauh dari diriku setelah ia menolak cintaku. Apa maksud dari semua ini?!
Aku berjalan ke tepi atap itu, merentangkan tanganku dan berteriak sekencang-kencang nya.
Setelah aku merasa penatku telah hilang, aku berjalan mundur untuk duduk bersandar dengan dinding. Tetapi tanpa sengaja aku menginjak sebuah benda berwarna merah muda atau pink. Itu seperti buku diary, pikir ku.
Setelah aku mengambil benda itu, benar saja dugaan ku ini adalah sebuah buku diary.
Niat nya aku hanya ingin melihat apa benda ini, tetapi setelah mengetahui benda itu adalah buku diary aku jadi tertarik untuk membaca nya. Tetapi aku takut, pasti di buku diary ini banyak rahasia nya.
Aahh, aku terlanjur penasaran kuputuskan untuk membaca nya.
Ku buka lembar pertama, kedua mataku membulat sempurna.
TIFFANY P.O.V.
Sesampai nya aku di lantai dasar, betapa senang nya aku melihat kalau sunny belum keluar dari kelas praktek nya.
Tetapi 2 menit setelah itu, sahabat ku yang paling bawel ini berada dihadapan ku.
Dari nafas nya yang terengah-engah kurasa ia berlari.
"Fanny~, apa aku terlalu lama?!"
Tanya nya yang terus mengatur nafas nya.
"(Tersenyumkecil), tidak.. katja!"
Ucapku yang lalu menggandeng tangan nya.
Ia pun mengikuti langkahku menuju pintu utama, sesampai tepat di depan pintu utama aku teringat bahwa buku diary ku belum sempat ku masukkan kedalam ransel ku.
"Sunny!" Ucapku yang mulai panik.
"Wae?!" Tanya nya.
"Buku diaryku tertinggal di atap"
Sunny membulatkan kedua mata nya.
"Bagaimana bisa?!" Balas nya.
Aku tak menghiraukan ucapannya, karena kini yang ada di pikiranku adalah buku diary itu. Bagaimana jika seseorang membukanya dan membaca nya, ahhh pikiran ku menjadi kacau.
Aku terus berlari, sesampai di depan lift pintu nya tak terbuka-buka.
Aaahhhh, teriakku frustasi. Dan kuputuskan berlari melewati tangga darurat.
Aku terus berlari, walaupun sesekali aku berhenti untuk mengatur nafasku. Jujur aku tak sanggup lagi untuk berlari, tetapi demi buku diaryku dan rahasia-rahasia penting yang kutulis aku terus berlari.
AUTHOR P.O.V.
Tiffany terus berlari, hingga ia sampai pada puncak nya yaitu atap universitas nya.
Ia membulatkan kedua mata nya dengan sempurna setelah melihat buku diary nya ada ditangan seseorang yang selalu menjadi pangeran utama di dalam buku diary nya yaitu nickhun.
Dengan nafas yang masih terengah-engah, dengan cepat ia menarik buku diary nya dari tangan nickhun.
"Ap..apa yang kau lakukan dengan buku diaryku?!"
Tanya nya dengan suara gugup bahkan semua orang pun bisa mendengar suara nya bergetar sayang nya kini hanya ada dia berdua di atap itu.
"Aku membaca nya" balas nickhun dengan enteng.
Bagaimana ia bisa setenang itu, setelah membaca buku diary ku. Aneh!
Gerutu tiffany didalam hati nya.
"Kau tahu apa isi didalam nya?!" Tanya tiffany yang kini benar-benar panik.
"Hmm, aku tahu"
Balas nickhun yang masih tenang.
"Se..semuanya?!" Tanya tiffany lagi memastikan.
Nickhun hanya mengangguk.
Tuhan, telan aku sekarang!!! Teriak tiffany frustasi didalam hati nya.
"Lupakanlah semua isi diary ini, anggap saja tidak pernah kau membaca nya!"
Ucap tiffany yang lalu berbalik badan ingin mejinggalkan nickhun. Tetapi tangan kekar nickhun menahan nya.
"Bagaimana aku bisa melupakan nya, setelah aku tahu kalau kau memiliki perasaan yang lebih dari seorang sahabat kepadaku"
Ucap nickhun dengan penuh tekanan disetiap kata-kata nya.
Tiffany membulatkan kedua mata nya sempurna.
Dia tahu!
Bisik nya didalam hati.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me? (KhunFany)
Fiksi PenggemarTiffany: Menurutku, ini hanyalah cinta sepihak yang kurasakan.... Kami bersahabat, aku menyayangi nya dan dia menyayangiku.Tapi kami berbeda, aku memiliki perasaan yang lebih dari itu!. Nickhun: Sampai akhir nya aku tersadar bahwa sesungguh nya cint...