Sudah pukul 7 malam, saat nya aku pulang. Tetapi saat aku meregangkan otot-otot tubuhku benda kecil kesayanganku itu atau lebih tepat nya handphone berdering. Tertera disana nama sang penelpon 'khunnie'. Kenapa ia tak memanggilku saja, mengingat ruangan kami hanya di batasi kaca. Atau ia sedang irit suara, aneh! Dengan cepat, kusambar handphone ku yang tergeletak di meja kerja ku."Wae?!" Tanyaku mengangkat panggilan sang bos besar.
Ku lirik kearah kaca di belakang ku, terlihat ia sedang merapikan dokumen yang berserakan di atas meja nya. Seharusnya, aku yang merapikan sebelum pulang. Kenapa jadi dia yang merapikan nya?!
"Jangan, kemana-mana... ingat hari ini kita akan ke butik keluargaku!" Jawabnya membalas pertanyaanku dengan nada yang tak bisa terbantahkan.
"Memangnya ada apa?!" Tanyaku lagi sambil mengernyitkan dahiku bingung. Sungguh di saat lelah semua yang seharus nya ku ingat pasti selalu ku lupa.
"Malam ini, kita akan pergi ke pernikahan nya bora dan taemon. Apa kau lupa?!" Tanya nya balik.
Aku menepuk dahiku, kenapa aku harus lupa?! Hari ini kan hari bersejarah, walaupun bukan bersejarah dalam hidupku melainkan hidupnya bora. Tetapi, setidaknya hari ini juga hari bersejarahku. Hari dimana nickhun bukan lagi milik orang lain, peluangku semakin besarkan?! Pikiran macam apa itu!
"Eoh, ne... Tetapi, aku harus pulang terlebih dahulu. Appa bisa memarahiku jika tak ijin" balasku mencari alasan.
"Aku sudah meminta izin dari nya, tak usah khawatir karna ia telah sangat mempercayaiku" balasnya lagi.
Khunnie, aku kan belum mandi sehabis kerja badan ku terasa sangat lengket. Kenapa kau tega sekali sama princess di negara korea selatan ini. Membiarkan ku ke pesta mewah nan megah dengan badan bau keringat dan lengket. Bisikku dalam hati dengan bibir yang ku tarik le bawah.
"Tak usah khawatir, di butik keluargaku itu telah tersedi kamar khusus untuk pemilik nya termasuk diriku. Jadi, kau bisa mandi disana" balas nya dengan kekehan seperti bisa membaca pikiranku.
"Oke, baiklah" balasku menyerah.
****
Selama perjalan tak ada suara apapun kecuali suara radio yang di hidupkan oleh nickhun sedari tadi.
"Hmm, khunnie.. Kalau kita kesana malam ini, apa tidak terlalu malam?!" Tanyaku membuka pembicaraan, karna aku benci dengan suasana seperti ini. Suasana yang mengesankan bahwa ini adalah suasana canggung. Aku benci itu!
"Gwaenchana, bora dan taemin mengadakan pesta nya memang malam ini oleh karna itu mengangkat tema elegant" balasnya yang tetap fokus menyetir.
Aku hanya mengangguk mengerti perkataan nya dan setelah itu hening kembali suasana di dalam mobil ini.
Sampai mobil ini berhenti di aalah satu butik mewah.
"Katja!" Ucap nickhun sembari melepaskan seatbelt nya. Aku pun mengikuti apa yang dilakukan nya.
Kaki ku melangkah ke dalam butik ini, tanpa kusadari nickhun menarikku untuk mendekat dengan nya. Tangan nya memeluk pinggangku selama kami berjalan ke dalam butik ini. Terlihat setiap pegawai memberi hormat pada kami, sampai salah satu manager disana mengajakku untuk masuk kedalam kamar yang di maksud nickhun itu. Aku memanjakan diriku terlebih dahulu dengan cara berendam di dalam air hangat. Tetapi, aku tetap mengingat waktu karna malam ini kami harus datang keacara pernikahan itu. Setelah 20 menit berada di dalam kamar mandi, aku bergegas keluar. Aku membulatkan kedua mataku ketika melihat berbagai macam dress berwarna hitam elegant berjajar rapih di depan mataku.
"Khun, ini apa?!" Tanyaku dengan polos, bukannya pura-pura tetapi memang aku tak mengerti. "Ini, dress yang harus kau coba" balasnya sambil tersenyum dan memamerkan eyesmile nya.
"Harus sebanyak ini?! Waktu kita tidak lama, khun" balasku dengan tatapan sendu. "Gwaenchana, aku akan menunggumu" balasnya.
Dengan berat hati aku pun mengikuti salah satu pegawai disana untuk mencoba beberapa dress elegant itu.
Ini, dress ke-14 yang sudah kucoba. Sampai, nickhun menilainya bahwa ini kuarang bagus saat ku pakai. Padahal, menurut ku dan pegawai ini dress ini sangat cocok saat ku pakai. Sampai aku harus mengganti lagi dengan dress yang ke-15. Aku menyibak gorden yang menutupi diriku saat mencoba beberapa dress-dress ini. Aku menghentakan kakiku uang kini telah berbakut high heels.
"Khun, aku mohon ini adalah yang terkhir!" Ucapku dengan suara geram.
Ia mengalihkan pandangannya dari ponsel nya. Ia sedikit terkaget melihatku saat ini. Aku yang telah memakai dress berwarna hitam pekat, tanpa lengan dan high heels berwarna hitam juga. Dengan tas selempang kefil berwarna merah yang membuatku sangat-sangat terlihat elegant. Benar atau tidak sih?!
Sungguh, sebenarnya ini menyebalkan. Mengingat aku harus mencoba banyak sekali dress sedangkan nickhun?! Ia sudah mendapatkan tuxedo hitam pekat nya, dengan kemeja fit body berwarna putih dan dasi berwarna hitam. Sangat-sangat terlihat elegant.
Sang manager butik ini menarik kami kearah depan cermin full body. Terpampanglah pantulan diriku dan nickhun. Jika seseorang tak tahu status kami hanya bersahabat mungkin mereka menyimpulkan bahwa kami adalah pasangan yang sangat serasi. Simpan omong kosong itu, tiffany!
****
Aku berdecak kagum saat menginjakan red carpet menuju panggung tempat bora dan taemin sedang duduk. Ini sungguh pesta termewah yang pernah kudatangi, walaupun sebelum nya aku sudah pernah ke acara pesta-pesta seperti ini mengingat kedua orang tuaku juga seorang pembisnis. Waktu itu aku diajak ke pesta seperti ini sama appa dan eomma saat menghadiri pesta agensi perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan appa yang berasal dari london. Tetapi, suatu kejadian yang aneh saat itu terjadi. Seorang laki-laki mengikutiku sampai aku ketakutan, oleh karena itu setelah nya aku tak pernah mau diajak ke pesta perusahaan appa.
Genggaman tangan nickhun membuatku tersadar akan lamunanku.
"Jangan melamun, kau terlihat yeopo dengan gaun itu tetapi jika kau bertingkah seperti itu kau terlihat sangat jelek" ucap nya dengan kekehan yang kubalas dengan oukulan ringan di lengan nya.
Sampai kami berada di hadapan sang pengantin baru ini yaitu taemin dan bora.
"Chukkae bora" ucap nickhun sambil memeluk bora.
"Gumawo, khun.. Oh ya, tiffany~" balas bora lalu mengalihkan pandanganya kearahku dan memelukku erat.
"Chukkae" balasku singkat dan membalas pelukan nya.
Ia mereganhkan pelukan nya.
"Gumawo... aiih, kalian terlihat sangat manis, elegant dan serasi malam ini" balas bora memandang kami.
Aku hanya tersenyum, begitupun dengan nickhun.
"Kalian akan seperti kami kan?!" Tanya taemin yang kini bersuara.
"Aiihh, taemin~ Kau ini berbicara apa?!" Tanyaku gemas pada nya. Sudah menikah, tetapi sikap nya tak berubah. Dan ia membalas nya dengan kekehan tanpa dosa.
"Do'a kan saja" balas nickhun. "Eoh?!" Sontak aku terkaget.
"Ohh ya, kalian menjadi black couple terserasi malam ini" ucap taemin.
"Geureyo?!" Tanyaku sedikit kaget. "Hmm, kalian ter serasi" balas bora menyambung.
"Tentu saja, kami serasi bahkan sangat serasi. Tetapi ingat, kami bukan black couple tetapi kami ini eyesmile couple!" Balas nickhun.
Ia mengakui kalau kami ini pasangan?! Jinja?! Aiihhh,,, senangnya....!!!! Akibat perkataan nya itu membuat aku senyum-senyum sendiri seperti seseorang yang terkena gangguan jiwa. Eoh?!
****
Sorry for late update chapter nya :)
TBC
Vomment yah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me? (KhunFany)
FanfictionTiffany: Menurutku, ini hanyalah cinta sepihak yang kurasakan.... Kami bersahabat, aku menyayangi nya dan dia menyayangiku.Tapi kami berbeda, aku memiliki perasaan yang lebih dari itu!. Nickhun: Sampai akhir nya aku tersadar bahwa sesungguh nya cint...