Give Love

1.8K 98 1
                                    


Aku sedih, mengapa kau tidak bisa mengertiku?

Aku berjalan menelusuri lorong demi lorong yang gelap ini. Mengingat eomma dan appa masih belum bisa pulang kerumah karna masih ada rapat penting sampai beberapa hari kedepan bersama klein nya. Aku sedih, berada di rumah sendirian. Bahkan, aku sangat kesepian saat ini. Dulu, nickhun selalu bersamaku disaat sepi seperti ini. Tetapi, sekarang pekerjaan nya lebih menarik dibandingkan diriku. Menyedihkan... hiks...

Pantaskah aku menangis?! Katakan saja tidak, karna aku juga tidak akan menangis.

Aku berjalan kearah dapur, mengambil gelas dan menuangkan air putih kedalam nya. Meneguk semua air itu tanpa tersisa sedikitpun. Sungguh, aku merasa sangat bosan dan kesepian. Ku keluarkan handphone ku, aku ingin menghubungi sunny biasanya kalau hari libur seperti ini pasti ia mau aku ajak berjalan walaupun hanya ke mall sekali pun. Terhubung, tetapi ia tak mengangkat nya. Apakah ia masih tertidur?! Aku mendongakkan kepalaku melihat jam dinding yang menggantung. Pasti, pasti ia belum bangun mengingat saat ini masih pukul 06.30 pagi. Hari libur itu menurut nya surga nya dunia, dan ia gunakan untuk bangun siang hari karna hanya hari libur lah yang membebaslan nya dari kerjaan nya setiap hari. Tetapi, aku tidak seperti dia. Karna aku sudah terbiasa bangun pagi pasti selalu terbawa mau hari libur atau tidak aku pasti akan bangun pagi.

Aku berjalan menuju ruang tengah, menghidupkan televisi mungkin bukan ide yang buruk.

Aku tertawa dan terhanyut dengan acara televisi itu yang sangat-sangat menggelitik perutku karna candaan mereka. Bahkan mereka mengeluarkan kata-kata konyol, sungguh aku sampai tidak kuat bangun dari kursi ku karna kaki ku terasa lemas setelah tertawa tadi. Tawaku terhenti saat handphoneku berdering, menandakan ada satu pesan masuk. Mungkin sunny.

"Hari ini, akan ada reuni dengan teman-teman universitas kita. Apakah kau datang?!"

Satu pesan itu masuk ke dalam handphone ku yang ber atas namakan nickhun. Dengan cepat ku balas pesan nya.

"Tidak tahu, tergantung sunny. Ia ikut, aku pun akan ikut"

Balas pesan ku.

Belum lama aku membalas handphone ku berdering kembali, tetapi kali ini bukan tanda suatu pesan yang masuk melainkan sambungan panggilan telepon. Setelah melihat call name nya, tertera nama sunny disana.

"Tiffany~!"

Teriak sunny dari sebrang sana, ya tuhan... Di via telpon saja masih sempat-sempat nya berteriak membuat telingaku rusak.

"Waeyo?!" Balasku.

"Hari ini, akan ada reuni. Apakah kau akan datang?!" Tanyanya dari sebrang sana dengan nada yang sedikit gembira.

"Aku ikut denganmu saja" balasku malas, karna aku juga sedikit tidak tertarik dengan acara tersebut.

"Oke, aku akan menjemputmu 25 menit lagi. Kita membeli baju yang pantas untuk di pakai malam ini!" Balasnya lalu memutuskan sambungan nya secara sepihak dan begitu saja.

"Kenapa menyebalkan sekali, memutuskan nya secara sepihak!" Ucapku menggerutu sendiri.

****

"Aku ini saja, tak perlu mewah kan" ucapku sembari membawa t-shirt berwarna biru laut. "Wae?! Aniya! Kau harus memakai sesuatu yang berbeda, fanny~" balas sunny.

"Lalu, aku harus memakai baju apa?!" Tanyaku. Sedikit lelah berbelanja dengan sunny ternyata, walaupun aku juga sering berbelanja dengan nya tetapi tidak pernah sampai selama ini.

Ku lihat, sunny sedikit memilah pakaian yang ada tergantung rapi disana. Apakah ia benar-benar mencarikan ku pakaian yang pantas untuk di pakai malam ini. Ku angkat tanganku yang membawa t-shirt yang ku pilih tadi. Memangnya ada yang salah dengan t-shirt ini?! Sepertinya tidak!. Kenapa aku hanya ingin memakai t-shirt saat malam reuni nanti. Itu semua karna memang saat aku berkuliah aku hanya memakai pakaian santai, seperti t-shirt di padukan dengan celana jeans atau kemeja. Bahkan aku hanya sekali, dua kali saja memakai dress itu pun karna paksaan eomma.

"Lihat aku membawa apa?!" Tanyanya dengan senyuman kemenangan.

"Ani....Aniya... aku tidak mau memakai itu!" Balasku sedikit takut, tetapi aku salah mengingat bahwa sunny itu salah satu orang dengan tipikal susah di tentang, di tolak, egois, dan sedikit keras kepala.

"Kau harus memakai ini, kau akan terlihat sangat cantik. Kau memiliki bentuk tubuh yang indah, dan kulit putih yang mulus dan indah" balasnya membela diri.

"Sunny, aku tidak biasa memakai pakaian seperti itu. Aku tak biasa" balasku dengan sedikit memelas.

"Oke, aku pun tak akan mau berteman denganmu lagi. Hanya dengan memakai pakaian yang ku pilih untuk hari ini saja kau tak mau pakai!" Balasnya sambil menghentakan kakinya. Oke, kuakui aku kalah sekarang.

Aku tersenyum, lalu mengambil pakaian yang ia pilih itu.

"Baiklah, aku akan memakai nya!" Balasku dan ia tersenyum penuh kemenangan.

****

Keadaan cafe yang di pakai untuk acara reuni malam ini terlihat sangat mewah dan elegant. Membuatku sedikit risih dengan keadaan sekitar akibat sudah lama tak pernah bertemu dengan teman-teman seangkatan ku waktu dulu. Dan hal yang membuat kurisih adalah pakaian yang di pilih oleh sunny untukku. Yaitu, baju berwarna rainbow yang tak ku mengerti motif baju ini dengan hiasan choker yang melingkar indah di leher putihku.

"Katja, kesana" ucap sunny menarik tanganku. Aku pun hanya menurut dengan apa yang di lakukan nya padaku. Sebenarnya sedari tadi aku mengedarkan pandanganku mencari nickhun disana-disini tetapi aku tak menemukan nya. Sampai seorang temanku datang, lalu memberi ku minum ia menyapaku seperti hal nya seorang teman. Sampai sunny dan teman-temanku mengajakku bergabung dengan kumpulan para namja disana. Dan akhirnya aku bertemu dengan sosok itu, namun sebelum aku sampai ke tempat nya sebuah obrolan membuatku berhenti melangkah dan menarik perhatianku.

"Ku kira kau berpacaran dengan tiffany, mengingat bahwa dari beberapa tahun yang lalu ia memendam perasaan padamu" ucap seorang lelaki yang ku yakini bahwa itu suara taecyeon.

"Tidak, ia bukan lah tipe ku. Kau kan tahu ia hanya sahabatku, aku tak pernah menganggap nya lebih. Walaupun, aku sedang sakit hati karna bora meninggalkanku demi taemin" balas nickhun begitu saja. Saat mendengar ucapan nya barusan membuatku menegang dan berpatung begitu saja. Sebuah bogeman besar menghantam hatiku yang lemah. Teman-temanku terlihat panik melihat perubahan akan sikapku. Tiba-tiba saja tubuhku terasa sangat lemas, sampai gelas kaca yang kupakai jatuh dan lolos dari genggamanku. Dan beberapa pecahan nya mengenai pecahan kaki ku, dan keluarlah darah segar pada kakiku itu.

PRANG!!!!

Bunyi pecahan itu membuat semua orang memusatkan perhatiannya padaku.

"Tiffany?!" Ucap tiffany dengan kaget.

Aku tak memperdulikan nya, aku pun berlari meninggalkan cafe itu. Walaupun darah segar itu terus mengalir. Ku dengar teriakan nickhun memanggil namaku, tetapi tak ku perdulikan. Aku terus berlari dan menghentikan satu taksi dan menyuruh supir itu berjalan setelah aku memberikan alamat rumahku.

Aku menangis di dalam taksi itu, meratapi mengapa kisah cintaku begitu pahit. Apakah mencitai sahabat sendiri hukum nya haram?! Apa salahku?!

Aku tahu bahwa kamu membenciku
Aku sedih, mengapa kau tidak bisa mengertiku? Kau tidak pernah mengerti, aku suka kamu. Apa salah yang aku buat?. Mengapa kamu seperti ini padaku?

Semakin kau seperti itu, Semakin banyak kesedihan yang kudapat, oh.. aku sedih. Jadi, izinkan aku pelan – pelan menyapa hatimu. Hati adalah hal yang paling penting. Aku menyukaimu bukan karena penampilanmu ( tidak, tidak ). Meskipun kalimat menyakitkanmu karena membenciku
Aku mencoba untuk mencintainya, ini adalah perasaanku.

Give Love, berilah aku sedikit cinta.
Give Love, tidak cukup dengan cinta ini
Aku memberikan cinta yang semakin bertambah ini setiap hari. Tapi dia tidak pernah menerima sama sekali.

Give Love
Give Love

****

TBC

Vomment yah~

Do You Love Me? (KhunFany)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang