53 | LIA √

322 19 3
                                    


                         FOLLOW INSTAGRAM
                                  @nesa_na21

                           FOLLOW TIKTOK
                           caanesanggraeni

                         JANGAN LUPA VOTE
                            AND COMENT!!⭐

                              HAPPY READING
















Axel saat ini sedang berada di rooftop sekolah, jam ketiga ini Axel sedang membolos sendirian dengan tak mengajak teman-teman nya yang lain.

Sebenarnya diri Axel sangat ingin menyebat, tetapi kemarin lalu Caca memberi peringatan untuk tidak di perbolehkan merokok lagi.

Jadi ya Axel menurut, karena Caca yang menginginkan nya.

Menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya perlahan. Menyunggingkan senyuman mengingat kisah-kisah manis bersama Caca.

Dirinya saat ini tinggal menunggu kehadiran sang buah hati untuk menjadi pelengkap di keluarga kecil mereka.

"Gak sabar" Gumam Axel.

Tapi tak lama tepukan di bahunya membuat Axel menoleh.

"Hai, Evans" Sapa seorang siswi.

Axel menatap datar orang yang ada di hadapan nya. "Mau apa lho?"

Gadis itu tersenyum miring. "Biasa aja kali, masa sama mantan kok judes"

"Mending lho pergi!"

"Enggak, emang lho gak kangen sama gue xel?"

Axel terkekeh sinis, menunjuk dirinya sendiri. "Gue? Kangen lho?"

"Sama sekali enggak!" Lanjut Axel.

"Masih dendam lho sama gue?" Tanya siswi itu menaik turunkan kedua alisnya.

Axel mengangguk. "Iya! Lho pikir sendiri aja, mana ada seorang kekasih di selingkuhin" Sarkas Axel.

Gadis itu memegang tangan Axel, tetapi Axel segera menepisnya.

"Gausah pegang-pegang njir!"

"Oke!" Gadis itu menjauhkan tangan nya.

"Gue kan udah minta maaf sama lho xel! Tapi kok lho nya kayak belum maafin gue?!"

"Gue udah maafin lho! Dan inget jangan ganggu gue!" Peringat Axel.

Gadis itu memiringkan kepalanya, tangan nya bersedekap dada.

"Asal lho tau xel, gue tau tentang semua apa yang elo alami sekarang" Ucap gadis itu membuat dahi Axel mengerut.

"Apa maksud lho?!"

Gadis itu tersenyum miring, menatap Axel remeh. "Lho mau tau? Yang bener? Nanti nyesel lagi, hahahaa"

"Lho bisa gak sih gausah permainin gue! Apa maksud lho?!" Geram Axel.

"Lho bentar lagi jadi papah muda kan" Tebak si gadis itu, membuat Axel melototkan matanya.

"L-lho! G-gausah ngarang!" Gugup Axel.

"Ngaku aja kali Xel, gue udah tau" Titah gadis itu sambil memainkan kuku nya.

Axel merubah raut wajah nya menjadi datar.

"Bukan urusan lho!"

"Hahaha, bukan urusan gue?" Tanya gadis itu menunjuk dirinya.

"Iya!"

SORRY FOR MY MISTAKE [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang