55 | NGIDAM SATE √

1.3K 59 1
                                    

Hai gaes up lagi

VOTE and COMENT

Follow Instagram @nesa_na21

Follow Wattpad @CaanesAnggraeni

Follow Tiktok @wttpd149

Happy Reading 😉

       *****




"Abis dari mana bro?" Tanya Rafael yang melihat kedatangan Axel.

Yang di tanya pun hanya diam, dengan masih menyimpan amarah yang tengah menguasai dirinya.

"Ye dateng-dateng langsung duduk, enak bener. Jawab dulu kek" Dumel Rafael yang tak di hiraukan Axel.

Axel menyandarkan kepalanya pada sofa, matanya terpejam. Mengingat kejadian beberapa jam lalu.

"Ada masalah?" Tanya Arzan yang tau mengapa Axel Seperti saat ini.

"Cerita aja xel, siapa ta--"

"Diem!"

Mata Reygan mengerjap, 'Gue mau bantuin tapi suruh diem, yaudahlah. Aku mah apa atuh' Batin Reygan.

Mereka terdiam. situasi saat ini sangat tidak mengenakan untuk di cairkan, Pasalnya Axel sudah begini ya akan ngamuk.

Mulut Rafael sangat gatal ingin berbicara, tangan Ksatria terus bergerak kesana-kemari, mereka tak bisa dalam kondisi saat ini.

'Please lah buruan ngomong nying! Gatel nih mulut gue' Batin Rafael yang kesal.

Arzan yang melihat teman-teman nya seperti itupun menggelengkan kepalanya.

"Lie!"

"Can't believe it"

"Betrayal"

"What should it be like? I do not like"

Racauan Axel membuat mereka terheran-heran, kenapa dengan Axel.

Yang pertama, kapan Axel bisa bahasa Inggris. Yang kedua, Ada apa dengan masalahnya?

"Lo mending cerita deh, daripada kayak gini bikin teka-teki tau gak" Suara Rafael yang sudah tak bisa ia tahan.

"Daripada gitu terus aja, bikin pusing tau gak. Tinggal ngomong xel, emang susah?" Lanjut Rafael membuat teman nya menepuk jidatnya masing-masing.

"Gue bilang diem!" Desis Axel masih memejamkan matanya.

"Ck. Percuma, masalah lho gak bakalan kelar kalo enggak dapet solusi yang bener mah" Cibir Rafael yang langsung pergi dari ruang tamu Arfashel.

Arzan mengganggukan kepalanya pada yang lain, seakan mengerti mereka pun membalas anggukan itu.

Arzan bangkit dari duduknya, lalu menepuk bahu Axel sekejap.

"Gue sama yang lain keluar dulu, lho kalo mau cerita kita siap dengerin"

Dan mereka pun keluar meninggalkan Axel yang sudah membuka matanya dan memukul sofa yang dirinya duduki.

"Arrghhh!"

"Gue gak suka! Gak suka!"

"Kenapa?!"

Tangan nya berkepalan erat dengan kepala menengadah ke atas.

SORRY FOR MY MISTAKE [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang