37 | AIR MATA KEHILANGAN √

1K 34 3
                                    


                         UP LAGI NIH, XIXIXI 😂

                                         JANGAN LUPA       
                                        VOTEEEEEE.....




                                  HAPPY READING


                                                 🌻🌻🌻














Keesokan harinya. Tepat pukul 8 malam, Rio memasuki pekarangan rumah milik Caca dengan melewati satpam yang sedang tersenyum kearahnya.

Tak lupa, Rio mengucapkan terimakasih pada pak satpam karena sudah membukakan gerbang hitam yang menjulang tinggi itu.

Setelahnya, Rio memencet bel rumah berwarna putih itu.

Tingnong! Tingnong!

Tidak lama, keluarlah wanita cantik yang masih terlihat muda membukakan pintu besarnya.

Itu adalah ibu dari Caca, ibu dari kekasihnya.

"Assalamu'alaikum, bunda" salam Rio mencoba sopan.

Yohana, mengangguk. "Wa'alaikum salam, ada apa Rio?" Jawab dan tanyanya.

"Rio mau ketemu sama Caca bun, kemana ya? Kok dari tadi Caca enggak ada kabar ya" tanyanya pada Yohana.

Terlihat Yohana yang berpikir keras, apakah keputusan ini benar atau salah? Entahlah. Semoga keputusan ini benar, dan demi sang anak bahagia dan terlindungi. Batinnya berbicara.

"Emhh.. gimana ya, bunda ngomong nya sama kamu" Ucapnya yang terbingung sendiri.

Rio yang melihatnya, mengeryit tidak mengerti. "Kenapa bun? Bilang aja, gapapa kok" jawabnya.

Yohana, mengusap wajah nya dengan kasar.

Ketika Rio mendengarnya sangat terkejut, sangat!

"Jadi begini nak, Caca memutuskan untuk memutuskan hubungan mu dengannya. Dia juga sudah tidak tinggal disini, mamah diberi pesan olehnya. Semoga kamu bahagia walau tidak dengannya. Dia juga meminta maaf memutuskan hubungan ini secara sepihak saja" Jelasnya dengan satu tarikan nafas.

Bahu Rio melorot setelah mendengarnya, mimik wajahnya berubah sendu. Tak lepas dari tatapan Yohana, yang mengerti bahwa Rio sangat sedih. Yohana tau, bahwa Rio sangat mencintai anaknya itu, dua juga tau bahwa ibu Rio tidak menyetujui hubungan keduanya.

Rio menunduk. "Pergi kemana bun? Tanyanya lirih.

"Maaf ya, bunda enggak bisa kasih tau kamu. Ini juga pesan Caca yang Titipan pada mamah, Yo" Jawabnya, tak enak hati.

Tes!

Tanpa sadar, air mata nya disudut mata itu yang tak tertahan pun turun begitu saja.

"Maaf ya yo, lebih baik kamu melupakan anak bunda. Dan walau kamu bukan kekasih dari Caca, tapi bunda sudah menganggap kamu sebagai anak bunda juga kok" Ucapnya mengelus bahu Rio, yang sedikit bergetar. Apakah Rio menangis?.

Rio menggelengkan kepalanya, "nggak bisa bu. Caca hidup aku, aku nggak akan bisa" tolaknya sambil terus menurunkan air matanya.

Yohana semakin tidak tega lagi melihatnya, tapi bagaimana lagi, jika Caca dan keadaan yang menginginkannya.

SORRY FOR MY MISTAKE [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang