V. 1

2.1K 104 30
                                    

mata yang dipaksa tetap terbuka dengan perut yang sesekali mengeluarkan bunyi nyaring karena protes minta di isi, namun pemilik tubuh mengabaikan semua hal itu. raut wajah yang serius dan tatapan tajam memperhatikan layar ukuran 14 inchi yang menyala menampilkan sebuah grafik yang kadang naik, kadang turun. jari jarinya sesekali memainkan tut keyboard, entah apa yang di tulis.

"argh!!! SIAL!!!"

geramnya sembari menggebrak meja di depannya, tatapannya berubah sengit dan nafas memburu. bahkan kini kedua telapak tangannya mengepal hingga menampakkan otot tangannya.

menutup layar laptop yang masih menyala, lalu beranjak membanting tubuhnya ke atas kasur. tubuhnya sungguh lelah, sudah 2 hari 2 malam tidak tidur. matanya terpejam membuat pikirannya kembali menerawang kejadian kemarin.

"maaf tuan, kami kemari ingin menyampaikan berita buruk. tuan Kim mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan pulang ke Seoul. mungkin setelah ini kami akan mengantar jenazah tuan Kim ke Daegu, karena permintaan nyonya Kim. apa tuan akan ikut dengan kami??"

Taehyung hanya terdiam saat itu, menatap tajam kedua orang bawahan papanya di depannya.

"apa ini murni kecelakaan??"

"maaf tuan, polisi menuturkan kecelakaan terjadi karena kesalahan teknis"

Taehyung, putra tunggal tuan dan nyonya Kim.  Perusahaan Kim group yang sedang bergerak untuk maju namun harus kandas karena meninggalnya sang pimpinan. Taehyung sendiri masih duduk di bangku SMA tingkat akhir, tidak memungkinkan untuk memegang alih perusahaan. di samping kemampuan yang belum seberapa, Taehyung sendiri sangat membenci dunia bisnis.

Taehyung menghembuskan nafas gusar, kembali mengingat kejadian di Daegu saat pemakaman sang papa di iringi tangisan sendu sang mama yang tidak berhenti. Taehyung sendiri tak sanggup melihat kondisi sang mama, membuat dirinya pergi dari pemakaman dan memilih mengurung diri di dalam kamar.

Taehyung beranjak bangun dari acara rebahannya. berjalan menuju lemari dan mengambil beberapa pakaiannya lalu memasukkan ke sebuah ransel, begitu juga dengan laptopnya.

keesokan paginya, Taehyung terbangun akibat ketukan pintu yang tidak santai dan bel yang di tekan tidak sabaran. Taehyung bangun lalu mencuci mukanya dan berjalan keluar. 3 orang dengan pakaian rapi berdiri di depan pintunya.

"atas nama tuan Kim Taehyung??" ucap salah satunya

"saya sendiri"

"ini surat perintah, bahwa seluruh isi dan bangunan di sita. termasuk perusahaan atas nama Kim group"

Taehyung tak bergeming, menatap tak minat pada ketiga orang di depannya lalu berjalan masuk. tak lama Taehyung keluar dengan Hoodie dan ransel di bahu kirinya. tanpa mengatakan apapun, Taehyung pergi begitu saja. ketiganya saling pandang, lalu melabeli pintu dengan papan dengan tulisan 'DI SITA'.

Taehyung sudah menduga hal ini akan terjadi, bahkan ia tahu siapa dalang di balik semua ini. Taehyung sendiri bertekad akan membuat perhitungan dengan pelaku, tapi nanti, suatu saat nanti.

.

Taehyung turun di sebuah halte, lalu berjalan masuk ke sebuah gang. rumahnya berjarak masih sekitar 100 meter kurang lebih. ya, Taehyung memutuskan pulang ke kampung halamannya.

karena sebuah masalah, tuan dan nyonya Kim harus pisah. tuan Kim membawa Taehyung ke Seoul dengan tujuan kehidupan yang lebih layak. nyonya Kim sendiri setuju, karena di Daegu dia hanya berprofesi sebagai penjual kue keliling. mereka berpisah secara baik baik meski menimbulkan sakit di kedua belah pihak, terlebih Taehyung.

MY NAME IS V. I'M GOOD BOY - TAETZU √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang