V. 2

875 80 20
                                    

Taehyung fokus menatap jalan di depannya, mendekati lampu merah pertanda ia harus berhenti. Taehyung dalam misi mengirimkan pesanan customer di tempatnya bekerja, ya, Taehyung seorang kurir. pesanan harus sampai tepat pukul 3, dan sekarang sudah pukul 2.50 menit sementara jarak tempuh masih 15 menit lagi. ini kesalahan Taehyung sendiri karena tadi sempat kelamaan antri saat membeli minuman di minimarket. Taehyung beberapa kali memukul kepala motor karena geram lampu merah tak kunjung berubah.

saat baru saja Taehyung menarik gas, tiba tiba datang mobil dari arah kiri.

duaghhh
brakk

Taehyung terguling hingga menabrak pembatas trotoar, sementara motor terseret si penabrak. Taehyung bangkit perlahan, sedikit meringis karena lecet lecet di lengan dan lututnya. masih bersyukur wajah kebanggaannya terlindungi oleh helm yang di pake.

si penabrak keluar dari mobil dengan langkah tergesa menghampiri Taehyung, tercetak jelas raut khawatir dan rasa bersalah.

"apa kau terluka??" ucapnya setelah berdiri di samping Taehyung

Taehyung tak mengindahkan perkataan lawan bicara, sibuk menatap motor dan pesanan yang harus di antar. Taehyung melirik jam yang melingkar di tangannya, pukul 3.10 menit, terlambat. Taehyung merasakan ponselnya bergetar tanda panggilan masuk, tanpa menunggu langsung mengangkatnya.

"Taehyung!! kau dimana?!! customer protes karena barang tak sampai,"

"maaf pak, saya ada sedikit masalah. saya kecelakaan tepat di depan kantor customer" jujur Taehyung

"kau pikir saya percaya?!! kau di pecat Kim Taehyung!!!"

Tut

panggilan di tutup sepihak, Taehyung mendengus kesal dan kembali mengantongi ponselnya. melepas helm lalu membantingnya, Taehyung berjalan perlahan mendekati motor dan membawanya ke tepi.

"a-apa kau terluka??"

Taehyung menoleh, ya, si penabrak mengikuti langkahnya. Taehyung tak langsung menjawab, setelah motor terparkir baru berbalik menatap si penabrak.

"hanya lecet," Taehyung menghela nafas, "tapi saya kehilangan pekerjaan karena insiden ini. lalu bagaimana??"

si penabrak menggaruk tengkuknya, merasa tak enak pada Taehyung.

"em begini, saya Jimin, Park Jimin. jika berkenan kau bisa bekerja di cafe milikku, sebagai penebus kecelakaan ini, atau kau bisa minta apapun??" ucap pemilik nama Park Jimin serius.

Taehyung terlihat berfikir, tawaran yang menarik, meminta apapun?? ayolah, tapi Taehyung tidak sejahat itu. dirinya hanya lecet, bukan terluka parah.

Taehyung menghela nafas, menatap Jimin yang masih menunggu jawaban darinya.

"bagaimana aku bisa mempercayai mu??"

Jimin mengangguk paham, meraih dompet di sakunya lalu mengeluarkan sebuah kartu nama.

"kau bisa menghubungi nomerku, atau datang langsung ke cafe milikku." ucap Jimin setelah kartu di terima Taehyung

"baiklah"

"kau yakin tidak ada luka serius?? aku akan sangat menyesal jika sampai ada cidera" ulang Jimin

"hanya lecet. sudah kan?? aku pergi" ucap Taehyung pergi begitu saja

Jimin mengernyit bingung, tapi juga sedikit lega. baru kali ini dalam hidupnya, menabrak seseorang yang kelewat santai. bahkan Jimin sudah membayangkan dia akan baku hantam atau di tuntut, nyatanya tidak.

Jimin kembali masuk ke mobilnya, memacu menuju cafe miliknya. ponselnya berdering tanda panggilan masuk, mengangkatnya dengan salah satu tangannya.

MY NAME IS V. I'M GOOD BOY - TAETZU √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang