Jungkook membanting tubuhnya di atas ranjangnya, menatap langit langit kamarnya. beberapa kali menghela nafas, entah kenapa rasanya malah tidak tenang.
"kira kira Taehyung tahu tidak jika aku yang melakukannya??" monolognya
Jungkook mengusap kasar rambutnya, di satu sisi merasa lega melampiaskan kekesalannya. tapi di sisi lain merasa tak tenang, entah kenapa seperti akan menghadapi hal yang sulit nantinya.
ponselnya berdering, nomor tak di kenal dan Jungkook memilih mengabaikannya. namun kembali berdering oleh nomer yang sama membuat Jungkook mengerang frustasi. menyambar ponselnya lalu menerima panggilan tersebut.
"bagaimana keputusanmu Jung??"
"aku tidak berniat melakukannya" balas Jungkook cepat
"kau yakin?? aku lihat kau menghajar Taehyung tadi, benarkah??"
"sial, aku salah orang" elak Jungkook
"hhhhh, tidak mungkin. apa aku harus percaya??" ledek Sehun
"apa maumu brengsek?!" emosi Jungkook memuncak saat ini
"kau tinggal menyetujui tawaranku, mudah bukan??"
"kenapa memaksa??" heran Jungkook
"karena kau membenci Taehyung, aku tahu setiap pukulanmu tadi penuh dengan amarah dan kebencian. masih mau mengelak Jung?? ayolah, kita laki laki, tentu aku paham itu"
"aku memang membenci Taehyung, tapi tidak akan bekerja sama denganmu" sarkas Jungkook
"wah sayang sekali Jung, kau akan menyesal"
"tidak, aku akan lebih menyesal bersekutu dengan orang sepertimu?" putus Jungkook
melempar ponsel ke ranjang, kembali Jungkook di buat frustasi oleh pikirannya sendiri.
"sial, kenapa aku seperti ini?" kesalnya
.
Tzuyu bangun pagi hari ini, padahal tadi malam tidurnya tak nyenyak. bergegas keluar dari kamarnya menuju dapur, Jimin sepertinya selesai menyiapkan sarapan. Tzuyu lalu duduk di salah satu kursi dan meneguk air putih pemberian Jimin.
"kenapa Tzuy?? ada yang mengganggu pikiranmu??" heran Jimin
"kak, papa Taehyung menemuiku. jika ingin Taehyung selamat, aku harus membawa papa kepadanya. tapi aku sendiri tidak tahu keberadaan papa" jujur Tzuyu berbagi
"kenapa rumit Tzuy. aku sendiri belum pernah melihat papamu" jelas Jimin
"aku harus bagaimana kak??" ucap Tzuyu sedih
tin tin
"itu pasti Taehyung, aku berangkat dulu kak" pamit Tzuyu
Jimin menatap sendu kepergian Tzuyu. harus berbuat apa?? ayahnya menemukan Tzuyu di jalan pulang. Jimin meraih ponselnya, mengetikkan sesuatu di sana.
Tzuyu menerbitkan senyum cerahnya mendapati Taehyung berdiri disebelah mobil.
"ada yang mengganggu pikiranmu??"
Tzuyu hanya balas tersenyum, tak ingin tambah membebani Taehyung.
"tidak Tae, aku sedih tidak bisa menghabiskan hari ini denganmu Tae." sesal Tzuyu
"kau sungguh sedih Tzuy??" goda Taehyung
"Tae, kau pikir aku bercanda??" kesal Tzuyu
"maaf sayang, jangan kesal begitu. aku hanya tidak ingin kau sedih"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NAME IS V. I'M GOOD BOY - TAETZU √
Fanfictionattension please, ini cerita mengandung 21+ Yee dan mungkin sedikit kelepasan bahasa kasar dan tidak baku. sekian terima vote dan komen. ☺️☺️