56. Jalan Terjal dan Berliku

7.3K 1.2K 197
                                    

Yuhuuuu......
Uncle hot and Ana is comiiing
Yuks readers gilaaak
Merapaaat...🤣🤣

💖💖💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💖💖💖

Ana termangu menatap hasil test pack di tangannya, mengusap mata berulangkali tapi tanda yang tertera di sana tetap sama, tidak ada yang salah dengan matanya dan tidak juga dengan alat test kehamilan itu. 

"Oh My Gosh," desisnya sambil mengusap perutnya yang masih terlihat ramping, rasa panik mulai melanda. 

Apa yang harus kulakukan sekarang? Mengatakan pada Greg? Bagaimana nanti reaksinya? Bagaimana dengan Nicho? Bagaimana dengan GrandMa, uncle Zach dan aunty Jane? Apa yang mereka pikirkan? Ya Tuhan, aku bahkan belum bicara dengan Nicho tentang Greg... 

Ana berlari ke kamar mandi  menahan rasa mual luarbiasa yang bergejolak dalam perutnya. Ia sudah merasakan gejala tidak menyenangkan ini sejak beberapa hari yang lalu tapi tidak pernah terpikirkan tentang kehamilan hingga Laurel mengingatkan tentang haidnya. 

Ya Tuhan, bagaimana ini......?

"Anastacya.......?"

Ana membersihkan mulutnya dengan cepat ketika mendengar suara Nicholas memanggil dan mengetuk pintu kamar berulangkali. Ia merasakan jantungnya berdebar cepat dan rasa panik yang makin mencekik.....

"Tenangkan diri, Anastacya. Jangan tunjukkan apapun, jangan lakukan apapun, jangan katakan apapun, belum saatnya....belum saatnya," desisnya dengan nafas terengah.

"Anastacya, apa kau di dalam?"

Anastacya memutar bola matanya mendengar nada tidak sabar Nicholas. Kakaknya itu menjadi pria paling paranoid di dunia sejak kepulangan mereka dari Hokaido. Nicholas membayangi langkahnya kemanapun, melarangnya keluar rumah, melarangnya melanjutkan kuliah termasuk kuliah seni lukisnya di Pearson.

"Anastacya, answer me!"

"I am coming," teriak Ana melangkah cepat melintasi kamar dan membuka pintu, melihat Nicholas berdiri menatapnya dengan ekspresi tidak sabar.

"Jangan membuatku cemas, sayang."

"Aku sedang di kamar mandi......"

Kata-kata Ana terputus saat Nicholas memeluknya erat.

"Berteriaklah sekeras-kerasnya setiap aku panggil dan jangan kunci pintu ini." 

"Tolong, Nicho. Jangan membuatku gila........"

"Aku yang gila, karena takut kau diculik lagi."

"Aku baik-baik saja."

"Tapi aku tidak."

Ana menghela nafas, menatap Nicholas yang melangkah masuk dan duduk di sofa.

"Tolong hargai privacyku, aku butuh waktu untuk diriku sendiri."

The Deepest Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang