Sebelum baca
Jangan lupa VOTE
Kafe Burger
97km Queens Highway Street
Pukul 12.35 malamLaurel mengulurkan sebungkus hamburger ke arah Ana, hamburger ketiga.
"Anda harus makan, Miss."
"I said, NO!"bentak Ana marah, menepis tangan Laurel hingga hamburger hangat itu jatuh ke lantai, persis sama dengan nasib dua temannya. Laurel memungutnya, membersihkan dengan hati-hati dan memakannya.
"Kenapa kau memakan itu?"
"Tidak boleh membuang makanan."
"Oh, shit!"maki Ana menutup wajahnya dan kembali terisak dengan bahu terguncang. Laurel menatap gadis itu dengan iba, benar-benar bingung menghadapinya. Ia tidak biasa bicara dengan siapapun sejak dulu, apalagi dengan gadis muda yang usianya jauh di bawahnya.
"Pipi Anda memar, Miss. Kompres dengan ini,"ujar Laurel mengulurkan saputangan yang telah dibasahinya dengan air hangat.
"Apa perdulimu."
"Tidak ada."
"Lebih baik tutup saja mulutmu."
"Anda harus pulang..."
"Shut up!"
"Mr MacMillan mencari Anda."
"Tidak, dia senang terbebas dariku."
"Darimana Anda mengambil kesimpulan itu."
"Dari kepalaku."
Laurel menahan tawa mendengar jawaban ketus Ana. Sejujurnya Ia sangat menyukai Anastacya MacMillan. Pada awalnya Ia pikir akan menjadi bodyguard seorang gadis kaya raya yang manja dan membosankan. Tapi pikirannya salah, Anastacya jauh dari kata-kata itu.
Ia kembali mengulurkan saputangan saat melihat Ana menghapus airmatanya dengan tangannya, tapi lagi-lagi gadis itu menepisnya.
"Anda harus makan, Miss,"ujarnya mengulurkan hamburger yang baru pada Ana dan seperti nasib teman-temannya yang lain, hamburger itu kembali melayang jatuh ke lantai, burger ke empat yang bernasib malang.
Laurel menghela nafas, tidak tahu lagi bagaimana cara membujuk Ana. Setidaknya membujuk gadis itu agar berhenti menangis.
"Dua bulan sebelum Anda datang dari London, saya mendapat informasi dari Cornell, mantan atasan saya kalau penguasa Blackrock mencari jasa bodyguard wanita. Well, awalnya saya tidak tertarik, karena saya tahu menjaga gadis kaya raya yang manja pasti sangat membosankan. Tapi Cornell mengatakan bayarannya sangat tinggi, seumur hidup saya bekerja tidak akan mungkin mendapatkan uang sebesar itu."
Ana menoleh heran ke arah Laurel, baru kali ini Ia mendengar Laurel Hobkin bicara panjang lebar. Wanita itu duduk tepat di depannya, wajah kakunya terlihat melunak. Ia memperhatikan Laurel, mengamatinya. Wanita itu memiliki garis pipi yang tinggi, tatapan mata tajam dan dingin, beberapa kerutan halus terlihat jelas di sekitar matanya, mata yang berwarna tidak biasa, abu-abu kebiruan, entahlah.. Menurut Ana, wanita itu cantik seandainya saja bisa tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Deepest Love
RomansaNovel Dewasa 3rd Thornthon MacMillan Series. Anastacya MacMillan kembali ke New York dan tinggal bersama pamannya, Greg MacMillan, setelah menghabiskan masa remajanya di London. Ana yang sangat cantik menjadi idola para pemuda di kampusnya. Greg yan...