Novel Dewasa
3rd Thornthon MacMillan Series.
Anastacya MacMillan kembali ke New York dan tinggal bersama pamannya, Greg MacMillan, setelah menghabiskan masa remajanya di London.
Ana yang sangat cantik menjadi idola para pemuda di kampusnya. Greg yan...
Yuhuuu.... Pasti pada nungguin uncle hot ama Neng Ana ya? Hahahaha..... 🤣🤣 Yuk lah, pasang sabuk pengaman dan siap-siap roal coaster ya 😂🤭😭🤣😭
Cuss
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💔💔💔
Cafe Kampus New York University Pukul 9.30 pagi.
"Hei, Jul. Itu Ana kan? Bukannya pagi ini dia mau ke Pearson bertemu Nathalie?"
Julie melihat ke arah tatapan Carrisa, melihat Ana melangkah tergesa mendekati mereka dengan ekspresi geram.
"Sepertinya ada yang tidak beres," bisiknya.
Carrisa mengerutkan kening tapi tidak ada waktu bertanya lagi karena Ana telah berdiri di depan mereka.
"Hai, Ann. Gimana ujian susulanmu?"
"Kalian sengaja menjebakku, ya kan?!" bentak Ana tiba-tiba tanpa memperdulikan tatapan heran para mahasiswa yang duduk di dekat mereka.
Carrisa dan Julie saling berpandangan.
"Oh My Gosh, what's the matter, honey?" tanya Julie.
"Rencana kalian berhasil!" desis Ana melempar tiga kemasan tipis ke arah Julie dan Carrisa. Kedua gadis itu tertegun melihat tiga kemasan berwarna perak melayang di depan mereka dan jatuh ke lantai.
"Wow, sekarang kau mulai menyimpan Mr CO?" goda Carrisa terkikik geli, tidak menyadari ekspresi geram Ana ke arahnya. Julie mengumpulkan tiga bungkus pengaman itu dan menyikut lengan Carrisa memberi isyarat dengan matanya.
"Hei, ada apa?"
"Jangan pura-pura bodoh!"
Carrisa mengerutkan dahi, hampir setahun mengenal Ana baru kali ini Ia melihat wajah cantiknya yang menggemaskan seperti boneka pagi ini terlihat murka.
"Apa maksudmu?"
"Kalian berdua sahabatku, aku percaya kalian tapi kalian gila menjebakku dengan cara seperti ini!"
Keduanya tercekat melihat airmata mengalir di pipi Ana, suara gadis itu terdengar bergetar.
"Maaf, aku tidak mengerti...."
"Dont touch me!" desis Ana dingin, menepis tangan Julie yang menyentuh bahunya.
"Kami tidak mengerti maksudmu, Ann. Menjebak apa?" tanya Carrisa heran.
"Tidak usah pura-pura! Kalian sengaja menaruh itu di dalam bukuku, kan?"
"What?!"
Julie dan Carrisa serentak berteriak, terbelalak.
"Tidak usah bersandiwara, kalian menjijikkan!"
"Hei, jangan sembarangan menuduh," tukas Julie.
"Aku tidak menuduh, siapa lagi kalau bukan kalian."
