49. Berakhirnya Obsesi Berdarah

15.9K 1.7K 435
                                    

Haloooh........Yuhuuu....
Mareee marapet malem-malem.
Yang udah ngga sabar nungguin hot uncle dan Neng Ana.
Apalagi part yang ditungguuh itu.
Wkwkwkwkw.... 🤣🤣🤣🤣
Dasar readers gilaaaaaak.....

 🤣🤣🤣🤣Dasar readers gilaaaaaak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🖤🖤

Ice menatap wajah tua yang terbaring lemah di atas matras putih dengan perasaan menyesal. Mata yang terpejam diantara alis tebal memutih dan kelopak yang dipenuhi kerut itu terbuka tiba-tiba dan menatap tepat ke mata Ice. Ice tersentak, tanpa sadar mundur beberapa langkah, berdoa dalam rasa takut luarbiasa. 

"Ice...."

Ice mendengar suara Osamu berbisik lirih memanggilnya. Ice hanya berdiri mematung dengan tubuh gemetar menatap pria itu.

"Kalau Oguri bertanya, jangan katakan apapun. Kau mengerti?"

Seperti biasa Ice hanya mengangguk dalam bisu. Ia sudah bosan mendengar kata-kata itu dari ibunya ataupun kakek Osamu. Keduanya selalu mengingatkan dengan ancaman " jangan katakan apapun" Memangnya kenapa kalau Ia bicara jujur, apa adanya?  Apa Oguri akan membunuhnya? Sungguh Ia tak peduli sama sekali, Ia sudah muak!

"Jangan katakan pada siapapun...."

"Kau tidak mungkin terluka karena pukulanku minggu lalu........"

"Diam!" bentak Osamu tajam, wajahnya terlihat membiru menahan rasa sakit. Ice tertegun menatap darah yang menetes dari hidungnya.

"Kakek, biarkan aku mengobatimu."

"Bocah bodoh, kau ingin Oguri mengulitimu?!"

"Aku tidak peduli...."

"Pergi dari sini!"

"Tidak!"

Kata-kata Ice terputus mendengar suara langkah tergesa memasuki kamar. Ia menoleh, melihat Hanwa mendekat. Sahabatnya itu mengenakan pakaian putih sepertinya. Seisi perguruan selama seminggu ini memakai seragam putih, mengungkapkan kesedihan mendalam karena Ryosamu jatuh sakit sejak seminggu yang lalu. Tubuh pria itu dingin bagai es dan tidak bisa digerakkan sama sekali.

Ryosamu yang selama ini mereka panggil kakek Osamu, adalah salah satu samurai yang mendirikan perguruan. Tidak ada yang tidak mengenal Osamu dan Oguri, dua kakak beradik yang sangat sangat dihormati di daerah itu. Dua kakak beradik yang berbeda dalam banyak hal termasuk jalan hidup yang mereka tempuh.

"Kau  di panggil Oguri," bisik Hanwa.

Jantung Ice berdetak cepat, wajahnya memucat. Ia melirik Osamu dengan gugup.

"Shibou sepertinya mengatakan sesuatu yang buruk pada Oguri."

"Apa?" tanya Ice serak.

The Deepest Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang