Happy Reading.
Ditunggu notip vote nya uwuuu😚💗
><
Pagi hari yang cerah ini Anna tidak mendapatkan sarapan dari Mama kandungnya, yang katanya hukuman semalam. Anna telat pulang karena ada suatu hal yang harus diurus demi bisa makan dan membayar biaya sekolah.
"Mama Iza lapar, makan satu sendok aja Iza seneng kok" memegang lengan kanan Mama nya yang langsung ditepis kasar oleh Mamanya.
"Tidak ini hukuman karna kau semalam pulang telat, dan melupakan pekerjaan rumah, pergi kau jangan memanggilku Mama saya bukan Mama kau!" mendorong bahu Anna sampai tersungkur di lantai.
Ranti bahkan tak segan segan untuk mencambuk, menampar, bahkan mengurung Anna didalam gudang yang kotor nan gelap.
Anna berdiri dan membersihkan Rok sekolahnya lalu berpamitan kesekolah walaupun tak dibalas oleh sang mama. Anna berjalan keluar dengan wajah dingin dengan tatapan mata kosong, bertanda dia sedang memikirkan sesuatu. Seseorang menepuk pundak Anna, sang empu menoleh kebelakang, menemukan sosok pembantu yang selama ini Anna anggap sebagai bagian keluarga, karna hanya Bu Minah yang tau bagaimana perasaan Anna saat ini.
"Sabar ya non, non Iza usaha terus supaya nyonya Ranti melupakan masa lalu nya" Ucap Bu Minah mengelus punggung Anna dengan sayang. Anna tersenyum lalu menganggukan kepala nya dan berpamitan menuju sekalian dengan mobil hasil dari kerja kerasnya.
Apakah Anna bekerja? temukan jawaban di Bab yang akan datang:"
Sesampainya disekolahan, Banyak orang yang menatapnya takut, terpesona, ataupun remeh. Yang pada intinya Anna bodo amat dan tak ambil pusing, dia sekolah? hanya untuk menimbah ilmu bukan mencari sensasi you understand?
'Gila sih cantik tapi sayang dia suka Bully orang'
'Jangan sampe gue dibully'
'Muka datar aja cantik apa lagi senyum'
'Gue pernah liat dia senyum, tapi menurut gue kaya senyum psico'
'Anjirt sok sokan banget jadi famous, ga sadar diri hahahaha...'
Anna yang mendengar celotehan gadis tersebut pun langsung berhenti dan mundur sedikit untuk dekat dengan sosok perempuan tersebut. Menarik baju seragam perempuan tersebut yang membuat moodnya bertambah jelek, tak segan segan Rain menampar cewek sersebut.
"Lo ngomongin gue nggak sadar diri? Hahha harus nya gue yang ngomong lo kok nggak ngaca sama penampilan lo? Gue sama lo jauh lebih gengss lo rendahin gue? Diatas lo, nggak punya kaca? sinii gue beliin berapa sih?" Anna yang melihat penampilan cewek tersebut geleng geleng. Lihat lah sekolah menggunakan rok ketat, baju ketat yang hampir menerawang dalamnya, dan rambut warna warni seperti pelangi dan jangan lupakan bibirnya yang berwarna merah pekat.
"Eh btw gue mau nanya, lo abis makan daging mentah? atau minum darah? bibir lo udah kaya tante tante kurang belayan upsss becanda" Anna menepuk nepuk sebelah bahu perempuan tersebut, ucapannya barusan membuat tawa orang disekelilingnya.
"Lo aja yang nggak mampu beli lipstik kaya punya gue" jawab perempuan itu dengan nada meremehkan nan tersenyum sinis, belum tau Anna siapa.
"Lipstik kaya punya lo? Hahaha, lipbalm gue jauh lebih mahal, harga lipstik punya lo, lihat? dari merek saja sudah pasaran" ucap Anna yang menekuk tangan kiri nya di dada untuk tumpuhan tangan kanan, Anna menjawab dengan memainkan kuku kukunya yang berwarna kalem.
Gita datang menerobos kerumunan "Sudah lah Ann, kita kembali ke kelas kasian nanti harga diri dia nambah turun haha" Anna memasangkan muka datar nya lalu berjalan mengikuti Gita yang telah merangkul pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna's Secret [END]
Roman pour Adolescents-PROSES REVISI WARNING⚠️ [SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN DAN IG AUTOR YANG TELAH DISEDIAKAN DI BIO] *** Seseorang wanita paruh baya memberikan hadiah cambukan pada anaknya yang melakukan kesalahan sangat kecil, namun dimatanya kesalahan itu terlamp...