Happy reading.
Yey udah bab 31 aja ya...
Happy gaa?
><
Matahari telah menampakkan sinarnya, membuat cahaya disekitar celah gorden yang tertutup. Bunyi alarm pada jam wekernya terdengar nyaring di kamarnya. Sang empu membuka selimut yang menutupi wajahnya, tangannya meraba meja untuk mematikan bunyi jam nya.
Perempuan tersebut meregangkan tubuhnya setlah duduk. Rambut coklat panjangnya acak acakan, mata sembab dengan hidung merah. Dengan wajah khas bangun tidur perempuan tersebut melangkah kekamar mandi yang didalam kamarnya.
Setelah menyelesaikan ritual mandinya Perempuan tersebut memakai seragam Lentera Bangsa dengan namtang bertulisan Syarifah Anna Aziza. Iya orang tersebut Anna lebih tepatnya.
Anna menyiapkan keperluan sekolahnya meletakkan pada tas punggung, jangan lupakan bawa handphone dan juga gunakan sepatu putih yang selalu Anna pakai saat bersekolah. Rambut dikuncir seperti ekor kuda dan sisakan poni poni didepannya. Memoles sedikit bedak dan lipstik berwarna orange terang dan sedikit menggunakan blush on berwarna pink muda.
Setelah selesai Anna menuruni Anak tangga untuk kemeja makan mengisi perutnya. Tetapi seseorang wanita paruh baya menghentikan langkah Anna.
"Stopp mau apa kamu disini hah? Kamu ini bukan bagian keluarga saya mending makan didapur ganggu aja" ucap wanita paruh baya tersebut yang tak lain adalah Ranti.
"Mahh sekalii aja Iza minta makan bareng" pinta Anna.
"Hah? Makan bareng? Liat muka kamu saja saya langsung jijik kamu tuh pembunuh harus dibunuh seperti yang dialami oleh suami saya pergi kamu dasar membunuh" Ranti mendorong Anna hingga didepan pintu meja makan.
"Ganggu aja tuh anak" gumam Ranti.
Anna yang sedang menatap Ranti dari jauh tiba tiba ada /seseorang menarik tangannya menuju dapur.
"Loh bu? Buat siapa?"tanya Anna.
Bu Minah menyidor kan sepiring nasi dengan lauk "Neng makan yaa... Kalau sakit Mama pasti marah"
"Iya Anna tau, bukan karna sayang melainkan karna menyusahkan" ucap Anna.
"Neng tau ndak? Sapa tau nyonyah tuh ngomong nyusahin di otak tapi didalam hati nyonya ndak tega" jawabnya.
"Nggak mungkin Buu" ucap Anna.
"Sapa tau kan nyonyah gengsi haha..." terkekeh.
"Wahh masih jaman yaa Buu?" tanya Anna dengan kekehan.
"Masih dung kamu tau yang jaga gerbang di depan kompleks? Dia suka nitip surat ke Ibu buat kasihken ke pembantu sebelah yang geulis pisan" Ucapnya seraya membersihkan meja dapur.
"Wahhh kenapa nggak kasih sendiri?" tanya Anna yang mulai tertarik.
"Majikan yang perempuan galak neng si satpamnya aja pernah di usir. Padahal sama sama cinta" Bu Minah menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna's Secret [END]
Fiksi Remaja-PROSES REVISI WARNING⚠️ [SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN DAN IG AUTOR YANG TELAH DISEDIAKAN DI BIO] *** Seseorang wanita paruh baya memberikan hadiah cambukan pada anaknya yang melakukan kesalahan sangat kecil, namun dimatanya kesalahan itu terlamp...