Anna's Secret [END]

🐻Bab: 35 || Seblak

Hallo semuaaa.

Happy hari ini?

rencana autor mau upp setiap hari tapi baru rencana loh!

Mau dihormati kan? Yaa harus Hormati balik lah lo kira lo ratu hah?

-Anna's Secret-

Happy reading.

><

Malam ini rencananya Sandra dengan Anna ingin mencari seblak karna si Sandra sialan itu ingin seblak yang lumayan enak dan legendaris tapi sayangnya seblak yang mereka cari sangat jauh dari pemukiman rumah Sandra.

Ingin rasanya menampol Sandra menggunakan teflon batinnya.

Menggunakan motor ninja milik Sandra, Anna mengendarai dengan kecepatan diatas rata rata. Sandra berpegangan pinggang Anna agar tak terjatuh. Anna mungkin ingin mengajak Sandra untuk pulang kesurga.

Sesampainya di tukang seblak legendaris dengan kios sederhana, jangan lupakan benner yang besar dengan bertulisan 'SEBLAK MAK MARYAM'

Kios itu cukup ramai dipenuhi oleh beberapa orang yang mungkin pengagum seblak. Bahkan sampai ada yang memborong seblak satu keresek besar dan pastinya ada sekitar sepuluh porsi lebih berisi seblak.

"Mak makan disini ya" pesan Sandra.

"Saya seblak bakso, no pake sayur level lima" pesan Anna.

"Saya level tiga ceker" pesan Sandra.

Sang pelayan meninggalkan meja nomer sepuluh yang ditempati oleh mereka berdua. Sekedar info level seblak di sini hanya sampai lima level, menurut Sandra level empat saja buat perutnya uring uringan, jadi Sandra memesan level tiga. Sedangkan Anna? Pecinta makanan seblak pastinya like dengan yang namanya pedas.

Dua porsi sebalak ekstra dengan empat minuman es jeruk telah sampai di meja. Mereka berdua sengaja memesan sebanyak itu kinum agar rasa pedas mulai berkurang, dan saat ingin kesini Sandra membeli beberapa coklat untuk meredahkan rasa pedas.

Anna meniup sendok yang berisian seblak, meniupnya dan setelahnya memasukan kedalam mulut.

"Gimana Ann?" tanya Sandra memastikan seberapa pedes dan enaknya seblak Mak Maryam.

"Enak pedesnya juga bisa dinikmati porsinya nggak banyak dan nggak sedikit pokoknya debes" jawabnya.

Yg mau beliin autor seblak hayuuu:b

"Perut lo aman?" Anna mengangguk.

Seporsi seblak habis beserta minumannya, kenyang oh sudah pasti. Ilat pun rasanya sudah terbakar. Air mata tak berhenti menetes bukan karna sakit hati atau dicampakan, ini pedas murni dari seblak.

"Nangis lo Ann" ucap Sandra saat melihat Anna mengusap air mata.

"Iya, pedesnya nggak main main huaaa" jawabnya.

Sandra memberikan sebungkus coklat untuk mengurangi rasa pedas yang menempel pada lidahnya. Memakannya satu bungkus coklat dengan rakus supaya rasa pedasnya hilang.