Chapter 32 : Know Me Too Well

3.1K 588 106
                                    

Play Mulmed
(James Arthur - Falling Like The Stars)

...

Pagi datang menyapa melalui sinar matahari yang berhasil menyelinap masuk melalui celah tirai yang tidak tertutup sempurna. Cahayanya berhasil membuat Jennie yang berada dalam dekapannya hangat Taehyung menggeliat pelan disusul dengan lenguhan yang keluar dari bibirnya. Saat kesadarannya terkumpul seluruhnya, ia mengerjapkan matanya dan menatap wajah Taehyung yang tampak begitu kelelahan. Tangannya bergerak menyingkirkan rambut yang menutupi dahi pria itu. Tampan. Taehyung tak pernah gagal menunjukkan pesonanya bahkan saat tengah tertidur.

"Kau baik-baik saja?" Pertanyaan dengan nada putus asa itu keluar dari bibir Taehyung tanpa diduga. Detik setelahnya, pria itu membuka matanya dan menatap Jennie dengan raut bersalah. "Apa lukanya berdenyut?"

"Sejak kapan kau bangun?" Jennie bertanya terkejut.

"Sudah lama, bahkan sebelum kau bangun dan mengusap rambutku." Taehyung menjawab dengan tenang. "Sekarang jawab pertanyaanku!"

Ketika Jennie kembali mengingat kejadian kemarin, tatapannya kini tertuju pada lengannya yang telah dibalut perban. "Sejauh ini aku baik-baik saja. Kemarin sempat berdenyut, tapi setelah itu hilang begitu saja."

"Maaf karena tidak bisa menjagamu dengan baik," ucap Taehyung mengusapkan telapak tangannya pada punggung Jennie sembari ia mengeratkan dekapan.

Kekehan lembut menjadi respon Jennie saat itu. "Aku tertembak karena kesalahan kita, Taehyung. Pengawal kerajaanmu sudah melakukan hal yang benar, jadi jangan menyalahkannya atau bahkan menyalahkan dirimu sendiri."

Meski kalimat penenang itu telah didengarnya, Taehyung masih merasa belum cukup puas. Ada ketakutan yang muncul dalam dirinya dan itu semakin lama semakin besar. Bagaimana jika suatu saat kejadian ini kembali terulang dan ia lagi-lagi tidak mampu melindungi Jennie? Bagaimana jika wanitanya ini mengalami trauma? Atau kemungkinan paling buruknya, bagaimana jika Jennie memilih untuk meninggalkannya? Semua kemungkinan buruk memenuhi pikirannya hingga kepalanya terasa akan pecah dalam hitungan detik.

"Aku lapar." Perkataan Jennie mampu membuat Taehyung menatapnya. Ia menunjukkan cengirannya ke arah sang pria. "Kau bisa memasak 'kan?"

Senyum kecil Taehyung diiringi anggukannya menjadi jawaban atas pertanyaan wanita cantik itu. "Mau aku buatkan sesuatu?"

"Eum... Bagaimana jika gurita pedas?"

"Oke." Bersamaan dengan itu, Taehyung mendaratkan kecupannya pada dahi Jennie dan perlahan bangkit dari posisi tidurnya. "Kau tunggu di sini saja. Aku akan-"

"Tidak mau. Aku ingin melihatmu langsung," tolak Jennie. Wanita itu mendudukkan diri dan bersiap untuk turun dari atas ranjang.

Tak ada penolakan dari Taehyung. Pria itu mengajak wanitanya untuk berjalan di sisinya dan mereka membicarakan hal-hal sederhana. Sesampainya di dapur, semua koki dan pelayan kompak menoleh pada dua orang yang baru saja masuk. Mereka tampak terkejut dan segera menunduk sopan ke arah Taehyung.

"Bisakah kalian semua keluar sebentar? Aku ingin memasak untuk wanita di sebelahku ini." Ucapan Taehyung berhasil membuat semua yang berada di ruangan itu terkejut bukan main, terkecuali Han Seojun yang sudah lebih dulu mengetahui hubungan antara Taehyung dan Jennie. Menyadari tak ada yang meresponnya, pria Kim itu menghela napas kasar. "Kubilang keluar! Kalian tidak punya telinga?"

"Taehyung, jangan begitu!" protes Jennie saat mendengar suara pria itu terdengar berbeda, terkesan dingin dan menyiratkan kekesalan.

Belum lagi selesai keterkejutan akan kalimat Taehyung, perkataan Jennie yang terang-terangan mengomeli dan menyebut nama raja mereka kembali membuat semua tercengang. Mereka mulai menerka-nerka posisi Jennie sehingga berani melakukan hal itu kepada Raja Kim yang begitu dihormati di negeri ini.

My Last Queen [Complete (✔) | TERSEDIA VERSI LENGKAP PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang