Chapter 34 : Dependent

2.3K 478 221
                                    

Play Mulmed
(Keenan Te - Dependent)

Anyone miss me? Ahaha🤪

...

Taehyung pulang dengan keadaan kacau. Pening menyerang kepalanya lantaran ia tak menyempatkan diri untuk memasukkan sesuap nasi untuk menjadi penambah tenaganya selama melakukan prosesi acara dari pagi hingga nyaris menuju tengah malam. Dongjae sudah memintanya beristirahat sejenak, namun pria Kim itu menolak dengan alasan ingin segera menyelesaikan rangkaian acara agar bisa kembali ke istana secepatnya. Pikirannya benar-benar tidak bisa lepas dari Jennie bahkan selama ia mengatur jalannya kemeriahan acara.

Dengan langkah pelan, pria itu membuka pintu kamarnya dan mengintip sedikit untuk melihat keberadaan Jennie sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk. Wanita itu ada di sana, tengah berdiri menghadap jendela besar dengan tangan yang bersedekap di dada. Mendengar suara langkah dari belakangnya, ia pun menolehkan kepalanya dan mempertemukan netra mereka dalam satu titik.

"Jennie..." Lidah Taehyung terasa kelu lantaran rasa bersalah menggerogotinya.

Sang pemilik nama tersenyum kecil dan bertanya, "Acaranya sudah selesai?"

"Sudah," jawab Taehyung berdiri tepat di depan wanita itu. "Kau tidak marah lagi?"

Jennie tertawa kecil melihat ekspresi canggung pada wajah tampan itu. Tangannya bergerak menyentuh rambut merah Taehyung dan mengusap dahi pria itu yang sedikit berkeringat. "Tidak lagi setelah Jungkook menasihatiku."

"Dia bilang apa?"

"Rahasia." Jennie mengedipkan sebelah matanya guna menggoda pria itu.

Taehyung menarik Jennie ke dalam pelukannya dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher wanita itu. Demi roh para leluhur Ereny, ia benar-benar takut Jennie meninggalkannya karena perkataan sialan yang keluar dari mulutnya pagi tadi. Kini ia tak peduli apa kalimat persuasi yang dikatakan oleh Jungkook hingga Jennie memaafkannya, tapi yang pasti ia bersyukur untuk itu. Sejak dulu, ia tahu bahwa Adiknya itu memang berguna meski hanya di saat-saat tertentu saja.

"Maaf. Aku tidak bermaksud melukai perasaanmu," ujar Taehyung tulus.

"Raja Kim!"

Tunggu, itu suara dari mana? Taehyung mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok yang baru saja memanggilnya.

"Raja Kim!"

"Raja Kim!"

Kelopak mata itu terbuka secara mendadak setelah mendengar panggilan ketiga. Taehyung benar-benar terkejut menemukan Dongjae yang menatapnya khawatir bersama dengan pengawal kerajaan lainnya. Bukankah tadi dia bersama Jennie? Mengapa kini dia terbaring di atas ranjang rumah sakit?

"Di mana Jennie?" tanyanya seperti orang kebingungan.

Para pengawal kompak saling berpandangan sebab mereka tidak mengenal siapa itu Jennie. Dongjae yang sudah dapat menebak siapa pemilik nama itu hanya bisa mendengus kecil. Bahkan setelah bangun dari pingsannya, Taehyung masih memikirkan wanita itu.

"Bagaimana perasaan Baginda?" tanyanya tanpa menjawab pertanyaan Taehyung sebelumnya. "Baginda tidak sadarkan diri saat hendak masuk ke dalam mobil, karena itu kami langsung membawa Baginda ke rumah sakit."

Ternyata yang tadi itu hanya mimpi. Memikirkan itu membuat Taehyung kembali merasa bersalah. "Antar aku pulang!"

"Keadaan Baginda masih belum memungkinkan untuk kembali ke istana. Setidaknya beristirahatlah di sini malam ini. Kami sudah memberi kabar pada pihak kerajaan mengenai ini," ujar Dongjae panjang lebar.

My Last Queen [Complete (✔) | TERSEDIA VERSI LENGKAP PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang