Chapter 17 : Chaotic In The Morning

3.3K 722 122
                                    

Play Mulmed
(BTS - Dynamite)

...

Netra hazel itu terbuka perlahan kala menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya kala pagi sudah menyambut. Wanita itu kembali memejam saat merasakan kepalanya yang agak pening. Ini pasti karena ia kurang tidur semalam. Bagaimana tidak, bayangan ciuman lembut Taehyung padanya malam tadi benar-benar tidak bisa enyah—menghasilkan detakan jantungnya mendadak tidak normal hingga ia tidak dapat memejamkan mata dengan benar selama berjam-jam. Ditambah lagi, ia bisa merasakan langsung Taehyung memeluknya erat dari belakang hingga ia merasakan punggungnya menempel langsung pada dada kokoh pria itu. Bagaimana bisa Jennie tidur pulas dengan kondisi jantung yang diacak-acak seperti itu?

"Jennie, ini sudah hampir siang!" Seruan Taehyung dari pintu kamar yang disusul bunyi pintu dibuka tak sabaran itu mengundang perhatian sang wanita. Ia menoleh dan mengernyit heran saat mendapati Taehyung tampak sudah segar. Dari apa yang Jennie lihat, di tangannya terdapat sebuah nampan yang diisi sepiring roti selai dan segelas susu. "Oh Nyonya Ratu sudah bangun rupanya."

"Aku tidak bisa tidur semalaman," ujar Jennie mengutarakan alasannya. Wanita itu mendudukkan diri di kasurnya dengan mata setengah terbuka, lalu mengucek matanya. "Apa kau sudah makan? Pukul berapa sekarang?"

"Pertama, aku sudah makan roti yang ada di meja," jawab Taehyung seraya mendudukkan diri di dekat wanita itu "Dan kedua, ini sudah pukul sepuluh, nona muda."

Jennie mendesis dan memilih untuk menatap isi nampan yang dibawa Taehyung. "Apa itu untukku?" tanyanya.

"Bukan, ini untukku. Enak saja kau bangun-bangun mau dapat makanan!" sahut Taehyung dengan amat sok. "Seorang pemalas tidak layak dilayani."

"Cih, tidak sadar diri tengah menumpang!" ketus Jennie dengan mata sinisnya.

Pria Kim itu lantas terkekeh dan menyenggol wanitanya itu pelan. "Aku bercanda. Ini untukmu, Sayang."

"Tidak selera," balas Jennie tak berminat. Sudah kepalang sebal karena dipermainkan oleh pria laknat satu itu. "Lagipula, aku bukan anak kecil yang minum susu."

"Aku sudah besar masih mau kok minum susu." Taehyung menyahut enteng seolah tak menerima alasan yang Jennie lontarkan. Melirik dada wanita itu, ia kembali melanjutkan, "Apalagi kalau itu susumu."

"Mesum sialan!" maki Jennie dengan wajah yang sukses memerah—sukses membuat Taehyung tertawa puas. Jika tidak mengingat makanan dan minuman yang dibawa Taehyung bisa tumpah kapan saja, ia sudah pasti melempar pria itu dengan bantalnya. "Kemarikan!"

"Eits!" Taehyung menjauhkan nampan itu dari Jennie yang hendak menggapainya. "Cium dulu!"

"Enak saja!" tolak Jennie. Wanita itu hendak meraih kembali nampan itu, namun Taehyung masih kukuh dengan pendiriannya—oh, jangan lupa ekspresi wajah angkuhnya itu. Melihat itu, Jennie memutuskan untuk tidak meneruskan aksinya. Selain karena malas, tenaganya juga belum terkumpul sepenuhnya. "Taehyung, kau tulus atau tidak sebenarnya?"

"Tentu saja aku tulus, Sayang. Aku bahkan membuatnya pakai cinta yang banyak, tapi kau harus ingat bahwa tidak ada hal yang gratis," jawab Taehyung. Pria itu menambah gestur menepuk-nepuk puncak kepala Jennie dengan tatapan sok dewasa untuk menambah kesan bijak yang membuat Jennie ingin muntah saat itu juga. "Cium aku lalu akan kuberikan roti serta susu untukmu. Itu penawaran spesial tahu. Memangnya kapan lagi bisa mencium raja?"

My Last Queen [Complete (✔) | TERSEDIA VERSI LENGKAP PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang