Play Mulmed
(AKMU - How Can I Love The Heartbreak)...
Jennie tak dapat memejamkan matanya meski ia sudah berusaha sekeras mungkin untuk membuat dirinya mengantuk. Kepalanya terus mengulang-ulang perkataan Dongjae dan itu benar-benar memuakkan. Meski ia merasa tidak terima akan perkataan pria yang menjadi kepala keamanan negeri itu, sebagian dari dirinya tidak bisa mengelak bahwa yang dikatakan olehnya adalah kebenaran. Taehyung bahkan rela mengesampingkan kondisinya sendiri di malam yang begitu dingin hanya untuk memohon maaf, maka bukan tidak mungkin jika suatu saat pria Kim itu akan mengulangi kembali kebodohannya ini.
"Jennie..." Suara serak Taehyung menyapa dengan lemah. "Kenapa kau berdiri di sana?"
Jennie yang sebelumnya sibuk memandang langit pagi melalui jendela besar kamar itu lantas menoleh menatap sosok yang terbaring lemah di atas ranjang. "Kau sudah bangun?"
"Hm." Taehyung ingin merubah posisinya menjadi duduk, namun tubuhnya yang terasa begitu lemah membuatnya mengurungkan niatnya tersebut. "Kenapa kau hanya berdiri di sana? Kemarilah, Jen!"
"Tadinya aku sedang berpikir," jawab Jennie. Wanita itu mengalihkan tatapannya ke arah lain untuk menghindari tatapan Taehyung yang begitu intens ke arahnya. "Sekarang aku sudah membuat keputusan."
Perasaan Taehyung mendadak gusar mendengar perkataan Jennie. Firasatnya begitu kuat menyatakan bahwa keputusan apa yang akan dikatakan oleh Jennie bukanlah sesuatu yang ingin dia dengar. Pria itu memalingkan wajahnya dan menghela napas berat. "Aku tidak mau dengar."
"Aku rasa ini yang terbaik untuk dirimu dan aku Taehyung. Kita-"
"Aku bilang, aku tidak mau dengar!" Bentakan Taehyung benar-benar keluar dari kontrolnya. Pria itu memandang Jennie penuh kekecewaan seraya memelas, "Bisakah jangan bicarakan ini sekarang? Aku sedang sakit."
"Tidak bisa," ujar Jennie mutlak. Wanita itu menggigit bibir bawahnya untuk menahan perasaan sesak yang memenuhi juga dirinya. "Jika aku semakin lama di sini, aku akan egois dan mengurungkan niatku."
Baiklah, tampaknya firasat buruk Taehyung benar—Jennie berniat meninggalkannya. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya selama mereka bertatapan. Hatinya menjadi begitu hancur melihat bahwa Jennie yang berdiri di sana seolah menjelaskan seberapa jauhnya jarak mereka sekarang. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa perkataannya kemarin bisa berdampak sejauh ini dan ia benar-benar menyesali hal itu.
"Apa yang harus aku lakukan agar kau memaafkanku? Apa aku harus bersujud di hadapan semua orang? Haruskah aku menangis darah di hadapanmu untuk membuktikan bahwa aku menyesal? Aku berani bersumpah di hadapan leluhur bahwa aku tidak berniat merendahkanmu. Aku hanya tidak ingin kau celaka, Jennie. Di luar begitu berbahaya dan aku tidak mau kehilanganmu."
"Ini bukan tentang itu Taehyung. Aku sudah memaafkanmu tentang itu."
"Lalu apa yang salah? Kenapa kau berpikir untuk meninggalkanku Jennie?" Taehyung gagal mempertahankan dirinya sebab sebulir air mata berhasil lolos dan membasahi pipinya. "Bukankah jika kau meninggalkanku kau juga layak disebut egois, Jen?"
Kali ini Jennie tak mampu menjawab. Wanita itu menunduk dan menyembunyikan kepedihannya sendiri. Ini bukan perkara yang mudah untuknya. Ia tahu keputusannya ini jelas melukai perasaan mereka, namun ia tidak ingin masa depan Taehyung dalam mengurus negeri ini ikut terbengkalai karena kehadirannya. Bukankah harus ada yang dikorbankan untuk kepentingan banyak orang?
"Aku rasa kita tidak perlu berdebat panjang, Tae. Keputusanku sudah bulat, aku akan kembali ke Bumi." Jennie mengusap air matanya dan berjalan menuju pintu untuk meninggalkan pria yang terbaring itu. Hatinya hancur sekali, namun tak ada yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan pemerintahan Taehyung selain mengorbankan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Queen [Complete (✔) | TERSEDIA VERSI LENGKAP PDF]
Fiksi Penggemar[Trailer Tersedia - Baku] -Taennie- Taehyung raja dari negeri Halcyon yang berada di dunia bernama Ereny mendadak muncul di Bumi dan tidak sengaja bertemu Jennie Kim. Sebagai bentuk penghargaan akan kebaikan Jennie yang bersedia menampungnya, Taehyu...