My Last Queen [Complete (✔) | TERSEDIA VERSI LENGKAP PDF]

Chapter 12 : The Kingdom

Play Mulmed
(Taehyung - Scenery)

...

Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Langit tampak bersih. Bulan yang terbit bersamaan dengan tenggelamnya sang surya dengan cepat naik dari kaki langit, mengunjungi semua hal yang dapat disentuh oleh cahaya lembutnya—hutan, lautan, dan tentunya datarannya. Cahayanya sayup-sayup menghantarkan orang-orang masuk ke dalam alam mimpi dengan lelap. Ketika kebanyakan manusia lainnya tengah mengistirahatkan diri dengan tenang, lain halnya dengan keadaan pilar balkon utama istana Halcyon yang diisi oleh dua orang pria yang berdampingan dengan keadaan gelisah, resah, marah, dan seolah tak ada ketenteraman sama sekali.

"Kenapa kalian menyalahkanku? Sudah kukatakan pada kalian, aku tidak menyembunyikan raja dimana pun. Astaga! Memangnya aku ini kurang kerjaan?" Ucapan ketus disertai tatapan sengit ditujukan kelewat terang-terangan oleh pemuda tampan berbadan tegap yang kini dihadapkan pada sosok lansia berbadan gempal. "Kepala Pengawal, aku dan Kakakku itu tidak bersekongkol. Aku berani bersumpah."

"Tapi Raja Kim sudah menghilang selama satu minggu penuh dan tidak ada yang bisa menemukannya, Pangeran Kim," balas pria dengan jenggot menghiasi dagunya itu. "Kemungkinan yang ada hanya satu. Dia disembunyikan di suatu tempat."

"Lalu kenapa menuduhku? Bisa saja Kakak memang tidak betah lagi dan melarikan diri," ujar pemuda yang tak lain adalah adik dari Taehyung—Kim Jungkook. "Pak Kepala, sejak dua minggu yang lalu aku berburu dengan Jung Jaehyun dan baru pulang dini hari tadi. Bagaimana mungkin kau dan Ibu Kepala Pelayan menuduhku menyembunyikannya?"

"Siapa yang tahu?"

Yang lebih muda lantas merotaskan bola matanya—sebal akan tuduhan yang diberikan kepadanya. "Kalian bahkan tahu aku tidak berniat menjadi raja negeri ini, mana mungkin aku membantu Kakakku melarikan diri. Itu sama saja seperti aku mencekik diriku sendiri."

Udara dingin malam itu seolah lenyap tak bersisa. Baik Jungkook maupun sang kepala pengawal yang bernama Kwon Dongjae sama-sama masih melemparkan argumen melalui tatapan tak senang dengan emosi yang seolah tertahan di pangkal lidah.

"Panggilkan Ratu Sooyoung besok pagi!" ucap Dongjae dengan tatapan seriusnya.

Jungkook lantas menganga sempurna setelah mendengar penuturan sang Kepala Pengawal. "Untuk apa memanggil Kak Sooyoung? Tolong jangan menambah pikiranku. Nanti bisa-bisa aku diomeli olehnya karena tidak becus menjaga Kak Taehyung."

"Bukannya itu memang salahmu?" tanya Dongjae acuh. "Pokoknya hubungi dia besok pagi."

"Pak Kepala!" Seruan dengan nada protes Jungkook diabaikan begitu saja oleh Dongjae. Saat tubuh gempal itu mulai berjalan meninggalkannya, Jungkook lantas mendengus sinis. "Dasar gendut tua menyebalkan!" makinya dengan kekesalan membuncah.

"Aku mendengarmu!"

Buru-buru Jungkook memutar tubuhnya ke arah lain dan berlari cepat. Berurusan dengan Dongjae itu menyebalkan. Pemuda itu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan membuka panggilan pada Sooyoung. "Sebenarnya yang keturunan kerajaan di sini siapa? Kenapa dia tidak menghormatiku?!" gerutunya.

"Halo, Jungkook? Ada apa menelepon?"

"Kak Taehyung hilang sejak seminggu penuh. Tolong jangan sembur aku dengan omelanmu karena kepalaku juga pusing sekali sekarang," ujarnya tak segan sama sekali pada mantan istri Kakaknya itu.

"Bagaimana bisa hilang?! Kau pikir Kakakmu itu anak kecil yang tidak tahu jalan pulang?!" Meski sudah diperingati, nyatanya wanita itu tetap saja mengeluarkan nada tingginya pada Jungkook. "Bisa saja ada orang yang ingin melengserkan dia dari jabatannya hingga menculiknya. Apa kalian tidak berpikiran sampai ke sana?"