Puisi : Engkau Sang Ayah

55 9 4
                                    

Meski bising suara tak selembut nada ibu,
Kau selalu membingkaiku dengan alunan merdu,
Genggam erat tanganmu sentiasa memelukku,
Menuju ke lembah damai yang haru biru,
Meski kulitmu tak selembut kulit ibu,
Namun ucap indahmu selalu menimangku,
Mendakap dengan hangat seperti selalu,
Engkaulah sang ayah tempatku mengadu,

Kini, kau berdaya lagi melakukan semuanya
Kini, kau hanya mampu memberi nasihat
Kini, kau hanya mengirim doa kepada anakmu

Ayah,
Ku titipkan salam lewat rintik hujan,
Ku ingin memandang tawa cerah diwajahmu,
Melantunkan nada kisah masa kecilku,
Ku titipkan rindu melalui ribuan embun,
Ku ingin membelai tangan yang menyejukkanku,
Mendamaikan rasa dalam khayal yang lalu.

Beribu kata telah kau ucapkan,
Titis keringat jatuh berguguran,
Beribu cinta telah kau berikan,
Tak kalah bara api dipadamkan,
Beribu kasih telah kau hamparkan,
Kau ajarkanku tentang kebaikan,
Kau jelaskanku erti kehidupan,

Pusara merah menjadi saksi kehadiran kami,
Kenangan yang kau beri segar dalam sanubari,
Takdir memutuskan untuk engkau pergi,
Kehadiranmu dinanti para malaikat dan Ilahi,
Terima kasih kerana mendidik anakmu ini,
Semoga engkau tenang di alam syurga nanti,

Rindu akan selalu terukir di tirai kenangan,
Setiap doamu tersimpan segenap harapan,
Namun aku masih sukar menerima kenyataan,
Kolam airmata mula menyapa selangi kesedihan,
Tapi apakan daya sudah lumrah kejadian insan.

Sastera MelayuWhere stories live. Discover now