Ruangan sepi hati berbicara ,
Lamunan tersentak sembunyikan lara ,
Disiatnya memori menghapus asmara ,
Terpaku daya hilanglah suara ,Temasya gemilang niat bahaduri ,
Mekarnya seharum kelopak kasturi ,
Sentiasa jitu firasatnya naluri ,
Walaupun bahgia terselit juga duri ,Memegang nafiri secara ikrah ,
Merasai gementar melihat darah ,
Bait bibir membaca surah ,
Itulah yang dipanggil anugerah ,Kurnia Ilahi luas terbentang ,
Memberontak kejahatan sang menentang ,
Umpama kilauan cahaya bintang ,
Jaluran wibawa terlihat kontang ,Keluhan takdir meragutnya iman ,
Lesaplah astakona berupa taman ,
Serasa terancam menghilangkan nyaman ,
Kerap berlaku di akhir zaman ,Kedukaan sujana dilanda petaka ,
Ramai berfikir sekadar jenaka ,
Semakin marak dendam pawaka ,
Terjerumus jiwa ke kancah derhaka ,Asbab nuraga kian mengeruh ,
Timbul pula perasaan yang gemuruh ,
Ibaratnya bunyi dentuman guruh ,
Diikuti gugurnya daun yang luruh .
YOU ARE READING
Sastera Melayu
Poetry"Takkan Melayu Hilang Di Dunia" Hasil ini bukan plagiat tetapi usaha sendiri . kalau ada kekhilafan saya minta maaf .