Puisi : Hujan Disaat Teja

27 7 0
                                    

Guguran air menyelubungi sang buana,
Mengembang senyum di kaki langit jingga,
Daratan dijamah resapan manis hujan senja,
Usapan tangan kala pintu pintu langit terbuka,
Terteralah relung gemawan teja menjadi reda,

Pertemuan perpisahan silih berganti,
Bagai kilat membelah angkasa tidak peduli,
Setara air hujan yang sudah membasahi sepi,
Ujarku membara laksana petir membelah sunyi,
Kian dusta terlanjar kau tebas melukai hati,
Ku tak fikir sejauh apa langkah kaki pergi,
Melambai sayu raga tenggelam seakan mati,

Dalam ayunan langkah, yang semakin lambat,
Dalam helaan nafas, yang semakin dalam,
Dalam desiran angin, yang kian menjauh,
Dalam desahan hati, yang kian membiru,

Wahai hujan berhentilah dari menangis,
Ku harapkan pelangi indah selepas gerimis,
Saat kau mula berhenti dari sendu sinis,
Jangan risau rindumu tidakkan terhakis,
Akanku tamatkan kisah ini sehingga habis,


Sastera MelayuWhere stories live. Discover now