Puisi : Sepi Seorang Perantau

33 7 0
                                    

Salju gugur mengusap dedaun masa,
Lambaian pohon melenyap bisik suara,
Rindu pada halaman teratak pusaka,
Tempat membesar bersama saudara,
Pudar rentaknya ditelan gerhana bencana,
Melangkah batasan tanah tiada warna,

Aku hanya perantau yang kesepian,
Merindui keluarga menanti kepulangan,
Tapi aku masih termangu di perhentian,
Rapuh dihempap batu batu kenangan,

Memandang tembok seakan lukisan silam,
Dingin kasihmu menghadirkan suria kelam,
Sukar diriku untuk menemu perkataan suram,
Pabila senja dihimpit gerbang raja malam,
Kembara jauh yang dipenuhi liku curam,
Menyatakan yang aku sedang tergamam,

Rindu yang tiada peneman,
Rindu yang tiada penghujung,
Rindu membara kian mencengkam,
Dipinggir hati yang makin membara,

Kebencian menjauhi hari,
Ketamakan menggilakan hati,
Kepentingan hanyalah untuk diri,
Kezaliman di canang merata riti,
Kebahagiaan seperti tiada lagi,
Hakikatnya pudar sifat berbudi,
Asbab itu perasaan iri menguasai.

Sastera MelayuWhere stories live. Discover now