Puisi : Akrab Seorang Sahabat

62 8 2
                                    

Gumpalan awan seolah berkisah tentang kita,
Mentari terik di tengah mendung tidak terasa,
Hadirnya pelangi undang rindu pada semua,
Tapi gerimis hadir disaat aku mula berduka,
Langit menyimpan seribu satu tentang bahasa,
Sedangkan buana tidak pernah bercereka,

Diawali daripada sebuah perkenalan,
Tersusun rapi menjadi keakraban,
Ikatan yang bernama persahabatan,
Lalu menyingkap takbir kenangan,
Kau benamkan curahan tangisan,
Peluang keemasan sebagai harapan,
Tebaran cinta terjalin dari kehangatan,
Bersamamu sahabat kita daki impian,
Dalam keindahan kebersamaan

Perpisahan akhir adalah pertemuan,
Perpisahan akhir adalah kesedihan,
Perpisahan akhir adalah kehidupan,
Perpisahan tiada erti yang menyenangkan,

Biarpun jarak yang cuba memisah,
Rindu kutemu seresah gelisah,
Hanya doa kumampu dicurah,
Tanda ikatan jujur dan pasrah,

Sebelum ajal mendekat dan berkhianat,
Mencengkam dari belakang ibarat muslihat,
Selama masih bergelombang darah sahabat,
Akan kurangkai sebuah pesanan nasihat,

Kini yang tinggal cumalah memori silam,
Rindu menyelubungi disaat gelapnya malam,
Hidupku semakin dibuai mimpi yang suram,
Aku terhimpit diantara danau dan juga curam,
Sehingga bangkit dari perasaan kelam.

Sastera MelayuWhere stories live. Discover now