Puisi : Bumi Palestin

37 9 14
                                    

Lahir dalam rahim keberanian,
Rusuk kiri dari besi penderitaan,
Senandung irama berteman kesunyian,
Sukar bagimu menemu kesenangan,
Dentuman berdendang gema rintihan,
Teriakan sayu memanggil Tuhan,
Di mana hilang jalinan persaudaraan ?

Di lembah kemanusiaan insan terleka,
Sekeping tanah subur pernah merdeka,
Hancur luluh segala yang melata,
Darah hitam dan temulang di dinding masa,
Yang mengalir hanya titisan air mata,
Tanah warisan Anbiya' pasrah ternoda,
Panji panji terbakar sehingga membara,
Di neraka dunia menyimpan duka nestapa,

Bangkitlah wahai perwira!
Punya satu cara... Muqawamah!
Punya satu irama... Intifadah!
Punya satu asa... Audah!
Punya satu senjata... Darah!
Punya satu warna... Merah!
Punya satu busana... Syahadah!
Punya satu kata... Berjuanglah!

Hanya serangkai doa mampu ku kirim,
Rejim Zionis pasti berjaya ditumpaskan,
Umat muslimin akan memberi takrim,
Panji Timur memegang tali kebebasan ,
Bumi Palestin menjadi saksi perjuangan.

Sastera MelayuWhere stories live. Discover now