Sambil terkekeh geli, Sejeong menatap pemandangan dihadapannya. Wanita itu terkekeh kala beberapa kali mendengar suara berdegum. Suara itu sudah terjadi sejak beberapa jam terakhir. Celotehan lugu Taeyeon dan Taesung terdengar membuat Sejeong semakin melebarkan senyumannya.
"Appa, appa, kenapa waktu itu appa tak mengenali kami?" Celoteh Taesung lagi.
Sejeong langsung terperanjat kaget mendengar pertanyaan Taesung. "Itu karena eomma ingin memberi kejutan kepada kalian!" Sahut Sejeong segera.
"Tapi kenapa malah appa yang melakukannya?" Taeyeon pasti merasa tak masuk akal atas ucapan Sejeong bahkan Taesung yang berada di dekat Taeyeon ikut mengangguk.
Pria yang sedari tadi bermain bersama Taeyeon dan Taesung yang tak lain adalah ayah mereka langsung meraih kedua anaknya itu ke dalam rangkulannya.
"Begini. Selama ini appa hanya bekerja dan yang menemani kalian eomma, jadi yang menemani kalian tumbuh sampai sebesar ini ya eomma kalian. Appa jadi tidak bisa mengenali kalian kemarin kemarin karena appa tidak menyangka jika anak appa akan tumbuh besar dan sekeren kalian!"
Pria itu menatap kedua anaknya secara bergantian mencoba menjelaskan agar sang anak mengerti.Taeyeon kembali berseru mengundang kedua orang tua dan adiknya langsung menoleh kepadanyam. "Benar juga! Kan selama ini eomma bekerja menemani kita dan appa yang mencari uang. Jadi appa tidak bisa pulang untuk menemui kita. Benar kan?" Taeyeon menatap kedua orang tuanya secara bergantian yang membuat Taesung juga mengikutinya.
"Ah, iya, kau benar!" Seru sang ayah terdengar sedikit canggung.
Sang ayah yang tentu saja Lee Taeyong merasa tersentil mendengar ucapan Taeyeon.
Dia bahkan tak tahu jika kedua anak kembarnya itu, Taeyeon dan Taesung ternyata ada di dunia ini tapi bagaimana bisa Taeyeon se positif itu memikirkannya?
Dia tidak pernah memberikan uang pada Sejeong untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, ah bahkan dia tidak bekerja untuk menghidupi mereka tapi bagaimana bisa Taeyeon berpikir seperti itu?
Dia bahkan tak pernah menemui Sejeong selama hampir 5 tahun lamanya ini untuk memastikan wanita itu dan semakin membuatnya menjadi lelaki pengecut.
Ah, dia tidak pernah benar-benar menjadi seornag pria selama ini karena dengan beraninya dia tiba-tiba datang mengakui si kembar sebagai anaknya.
Haruskah dia tak tahu malu seperti ini?
Sejeong melihat itu semua. Dia melihat Taeyong yang mematung beberapa saat. Sejeong sangat tahu dan bisa menebak apa yang sedang dipikirkan pria itu. Sejeong hanya bisa menghela nafas melihat pria itu semakin terlihat tertekan. Sejeong sendiri padahal tak pernah mengatakan hal negatif tentang pria itu bahkan semua yang terjadi selama ini bisa dikatakan karena kemauan Sejeong sendiri.
Jadi, kenapa Taeyong selalu menyalahkan diri?
Taeyong memang tidak memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah tapi manajer NCT, Mark, Jisung bahkan hingga Lee Sooman sendiri sudah membuat Sejeong bahagia selama ini dan merasa jika Taeyong sudah memenuhi semua tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Tidakkah Taeyong tahu atau Jisung tak memberitahu kalau selama ini Jisung dan Mark selalu sengaja meminta manajer untuk memasukkan beberapa pendapatan Taeyong ke dalam rekening yang sudah di atur mereka untuk dikirimkan kepada Sejeong sebagai pesangon untuk membelikan segala kebutuhan Taeyeon dan Taesung. Bahkan menurut Sejeong kadang totalnya terlalu besar untuk menghidupi mereka bertiga.
"Yeonnie-ah, Sungie-ah, maukah kalian memeluk appa? Katakan pada appa jika kalian mencintainya!" Sejeong berdiri dari duduknya setelah menepuk pelan kepala Taeyeon dan Taesung.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHIPLASH (Taeyong X Sejeong) (Completed)✔
Fanfiction(COMPLETED) (SEQUEL UNDERCOVER) Setelah hubungan Taeyong dan Sejeong berakhir, keduanya kembali sibuk dengan dunia masing-masing. Taeyong kembali sibuk dengan NCT dan dunia entertain. Berbeda dengan Sejeong yang benar-benar menghilang setelah agensi...