WHIPLASH (Taeyong X Sejeong) (Completed)✔

1️⃣2️⃣ Baby Don't Like It

Setelah 2 bulan penayangan drama LIT yang kini menjadi salah satu drama terfavorit masyarakat Korea Selatan bahkan Internasional, kini para artisnya telah menyelesaikan semua proses syuting setelah 7 bulan lamanya. Para artis diberikan waktu untuk beristirahat  sebelum mereka akan bertemu lagi di makan malam bersama 2 bulan kedepan setelah selesainya drama. Para artis dan crew serta staff artis juga dijanjikan akan diajak berlibur di Bali jika rating drama LIT terus berada di rating yang tinggi.

Sejeong saat ini sedang meluangkan waktunya bersama kedua anak kembarnya. Jika selama syuting anaknya dia titipkan di rumah oppa nya atau oppa nya serta Hyena, istri nya dan Seojun, anak oppa nya yang datang ke apartemen Sejeong untuk menemani anak-anak Sejeong maka sekarang Sejeong yang menemani kedua anaknya.

Taesung dan Taeyeon sebentar lagi akan menginjak usia 5 tahun dalam usia Internasional dan 6 tahun dalam usia Korea. Meskipun masih dibilang cukup kanak-kanak tapi kedua anak kembar itu sudah berpikir dewasa dari usianya. Mereka jarang sekali yang namanya mengeluh layaknya anak seusia mereka pada umumnya.

"Bagaimana sekolah kalian?" Tanya Sejeong yang kini duduk bersama kedua anaknya di karpet mahal yang dibelinya bulan lalu. Saat ini Sejeong tengah menemani Taeyeon yang sedang menggambar dan Taesung yang sedang menyusun legonya.

"Seperti biasa!" Itu jawaban dari Taesung. Taesung memang cukup pendiam untuk anak seusianya bahkan bisa dikatakan lebih ke bersifat cool.

Sejeong mendengus mendengar jawaban Taesung. Meskipun sudha biasa tapi tetap saja dia tidak suka akan sifat anaknya yang sama sekali berbeda darinya itu. Sudah dipastikan sifat dingin ayahnya yang menuruni Taesung.

"Kalau Taeyeon, bagaimana?" Tak ingin berlama-lama kesal pada Taesung, Sejeong beralih ke anak perempuannya, Taeyeon.

"Aku senang dengan teman-temanku, eomma. Meskipun tidak seperti temanku di Indonesia tapi mereka semua baik kepadaku. Kemarin aku bahkan diajak Yuna makan sandwich bersama Yuna eomma di cafe depan sekolahku!" Cerita Taeyeon dengan berseri-seri walaupun tangan dan tatapannya masih terfokus pada buku gambarnya.

Sejeong ikut tersenyum mendengar cerita Taeyeon. Meskipun mereka baru 5 bulan kembali ke Korea dan kedua anaknya baru 4 bulan bersekolah di sekolah barunya, kedua anaknya sudah bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Untung saja saat di Indonesia dia masih menggunakan bahasa Korea jika bersama kedua anaknya dan kedua anaknya belajar bahasa Indonesia dan Inggris di sekolahnya jadinya kedua anaknya bisa beradaptasi dimanapun.

Di Indonesia juga Sejeong sebenarnya tidak jadi tinggal bersama ayahnya. Dia memilih untuk tinggal di Yogyakarta yang jauh dari tempat ayah nya. Menurut Sejeong, karena dia dan ayah nya lama tak bersama bisa saja mereka akan canggung dan membiat proses kesembuhan dan kehamilannya tak sesuai rencana jadinya dia memilih untuk menjauh dari jangkauan sang ayah terlebih lagi dia juga masih tidak terlalu menerima akan kehadiran ayah nya yang sudah meninggalkannya dengan sang ibu dan kakak nya.

"Apa temanmu tidak ada yang menanyakan soal appa?" Sejeong bertanya dengan sangat hati-hati.

Dia tidak bisa melupakan kejadian saat mereka masih berada di Indonesia. Saat kedua anaknya tiba-tiba pulang ke rumah dengan ekspresi yang berbeda. Taeyeon yang wajahnya sudah dipenuhi oleh airmata dan Taesung yang memang berekspresi datar semakin datar ditambah dengan wajah yang sedikit murung. Saat Sejeong bertanya kenapa, kedua anaknya diam. Dan karena Sejeong benar-benar penasaran, dia membujuk Taesung yang memang lebih gampang untuk dibujung dengan digadang-gadang akan dibelikan lego besar nan mahal. Akhirnya Taesung pun memberitahu jika sebenarnya saat di sekolah, Taeyeon di bully teman-temannya karena tidak punya ayah dan membuat Taesung ikut turun tangan membela Taeyeon. Namun meskipun Taesung terlihat biasa saja, ketika pulang ke rumah dia membenarkan Taeyeon yang menangis. Dia memang dewasa dari usianya tapi tetap saja dia seorang anak berusia 4 tahun yang butuh sosok seorang ayah.