Tolong tandai jika ada tipo :))
•
"Terus mencari gara-gara dengan perkara, hanya membuat Pras emosi jiwa."
•••
Tidak bisa. Paras benar-benar tidak bisa melakukannya. Jangankan sambil merem, dipelototi berjam-jam pun, kertas kosong di tangannya tidak memperlihatkan tanda-tanda perubahan wujud seperti yang Pras harapkan.
"Kecilin dikit, dong!"
Pras menuli, memilih terus melanjutkan aktivitas—memencet-mencet tuts piano dengan irama yang bebas dari aturan.
Paras tidak kuat lagi. Gadis yang sejak tadi duduk di pojokan sambil ngeden—mengeluarkan segala ide-idenya dari kepala, berdiri, berjalan cepat mendekati Pras yang merem-merem bermain piano seperti mengejeknya.
"Kecilin! Aku nggak bisa mikir kalau berisik!"
Pras menoleh, tersenyum miring. "Katanya anak teater sering halu, beginian doang kecil?"
"Beda cerita kalau Kakak berisik, ya!" Paras berkacak pinggang, menatap Pras dengan sungut di kepala.
Terkutuklah Pras yang membuat hari minggunya terasa menyebalkan! Seharusnya, setelah berdadah ria dan cipika-cipiki dengan kedua orang tuanya tadi pagi, Paras segera mengunci diri di kamar Armanda, bukannya menampilkan lubang hidung di depan Pras dan membuat leaki itu menyeretnya secara paksa ke dalam ruangan luas bercat kinantan itu. Ruang senam yang entah sejak kapan berubah menjadi ruangan penuh alat musik.
"Ya itu kan tadi! Sebelum tahu ini susah banget!"
Pras mengerling, sengaja memencet tuts kencang.
Kepala Paras berdenyut. Gadis itu memutuskan meletakkan kertas kosong di tangannya pada music stand book partitur di depan Pras.
Pras sedang mengerjainya, dia tahu itu. Paras tidak bodoh dengan tidak sadar dengan apa yang sudah Pras rencanakan padanya. Dan sialnya, Paras sudah masuk ke dalam perangkap Pras.
"Kenapa Kakak nggak buat sendiri aja, sih? Paras liat Kakak pinter banget main alat musik, nggak mungkin nulis lagu aja nggak bisa," protes Paras.
Pras memutar kursi putarnya. Lelaki itu duduk, dengan Paras yang berdiri di antara kedua kakinya yang terbuka. "Kalau ada elo, kenapa gue harus susah-susah nulis?"
"Ya biar cepet jadi! Ini kalau Paras yang mikir bisa berabad-abad, atau malah parahnya bisa sampai Indonesia berubah jadi kerajaan lagi."
"Jangan ngadi-ngadi. Udah sana kerjain, itu kalau lo mau gue bantu." Pras mengusir Paras, membalik paksa tubuh Paras setelah berdiri lalu mendorong bahunya menuju sigle sofa di dekat sebuah harpa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do Our Game (✔)
Teen Fiction[ L e n g k a p ] Trilogi Strong Woman [2] [Readinglist @WattpadRomanceID kategori Kisah Klasik di Sekolah bulan Agustus 2022] ••• Pras tahu, tetangga barunya kelewat gila. Memanfaatkan dirinya yang dijadikan tempat penitipan bocil SMA, cewek fr...