•
"Nggak ada yang bisa nebak takdir, bahkan ketika kamu berada di titik nadir."
•••
Tidak ada penolakan setelahnya. Tidak ada ucapan terima kasih karena menurut Paras sendiri itu tidak perlu. Tidak ada yang namanya Pras mengembalikan barang pemberian Paras, tidak ada. Yang ada hanya keheningan di antara keduanya sejak makan malam berlangsung sampai fajar menyingsing. Paras bersyukur akan hal itu.
"Ini bekal Paras, ini bekal Armanda." Hita memberikan dua buah kotak makan. Yang satu bergambar hello kitty milik Paras, sedangkan yang satu berwarna ungu polos milik Armanda.
"Makasih, Ma."
"Makasih, Mama Hita."
"Iya. Dihabisin, ya. Kalau enggak mubazir."
Paras mengangguk semangat, mengekori Armanda yang sudah berjalan mendahuluinya setelah bersalaman dengan sang mama.
"Hati-hati, ya, Nda, Ras!"
"Iya, Pa!"
Paras mengangguk, melambaikan tangannya pada Bayu yang sedang mengeluarkan mobil milik pria itu dari dalam garasi.
"Assalamualaikum, semua!"
"Waalaikumsalam!"
Paras masuk ke dalam mobil Volkswagen Beetle putihnya.
Dia menyalakan mesin, menunggu Armanda memimpin jalan di depan dengan Mini Cooper Cabrio ungunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do Our Game (✔)
Novela Juvenil[ L e n g k a p ] Trilogi Strong Woman [2] [Readinglist @WattpadRomanceID kategori Kisah Klasik di Sekolah bulan Agustus 2022] ••• Pras tahu, tetangga barunya kelewat gila. Memanfaatkan dirinya yang dijadikan tempat penitipan bocil SMA, cewek fr...