🌼 Kita Buktiin Besok 🌼

513 103 12
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bercerita bukanlah hal yang mudah. Apalagi, ketika si pencerita adalah orang yang berkali-kali merasa gundah. Bukannya tak ingin berbagi, mereka hanya takut mengambil langkah."

•••

    Apartemen tipe 1 Bed Room itu lenggang. Dindingnya yang sewarna dengan sweter yang Paras kenakan dipenuhi poster Band Milenial. Beberapa gitar listrik dan akustik terpajang, seperti hanya sebagai pajangan.

    Keano adalah penggemar beratnya. Lelaki itu bahkan tidak pernah ketinggalan konser Milenial barang sekali. Dia selalu menyempatkan diri membeli tiket penerbangan demi menyaksikan secara langsung band itu tampil setiap ada konser di luar kota atau pulau.

   Paras berdecak kagum. Keano sepertinya sebelas dua belas dengan Pras—bersih, rapi, dan tidak menyukai tempat kotor. Terbukti, apartemen yang merupakan jenis apartemen kecil itu sangat bersih. Tidak ada barang yang berserakan, bahkan ketika Paras melarikan jemarinya ke sebuah meja, tidak ada debu di sana.

   "Jangan berpikir Keano atau tukang bersih-bersih yang bersihin semua ini."

   Pras berhasil menebak pikirannya. "Terus siapa kalau bukan dia?"

   Pras mendengus, mencari-cari keberadaan hamster dalam kandang yang sempat dia temui di ruang tamu depan televisi. "Pacarnya, Hana."

   Paras ber'oh' saja. Pantas.

   Tapi kalau Keano memang selingkuh, lelaki itu pasti katarak. Pacarnya sangat rajin, apa yang membuat Keano berpindah ke lain hati? Pikir Paras.

   "Coba sini."

   Paras mendekati Pras yang memanggilnya dari dapur.

   Gadis itu mendapati kandang hamster berukuran empat puluh kali empat puluh cm yang berisi seekor hamster berbaju balet.

   "Ini hamster Kak Ken?"

   Pras mengangguk, membuat Paras tersenyum geli dan merampas kandang itu dari tangan Pras. "Lucu bangettttt."

   "Lumayan."

   "Kayak Paras." Paras nyengir narsis, Pras tidak menanggapi. Lelaki itu memilih membuka bungkus makanannya dan memberikan si hamster makan.

   "Ini tinggal taruh, 'kan?"

   Paras mengangguk. "Iya." Gadis itu membuka sebuah pintu mini di atas kandang, mempersilakan Pras menaruh makanan itu ke sana sebelum si hamster meninggoy kelaparan.

   "Dulu, Paras pernah beli hamster di depan SD waktu masih kelas lima. Karena Paras nggak bisa ngerawatnya, si hamster mati keleparan. Kasian," ratap Paras sambil menatap hamster milik Keano sedih.

   "Beli lagi aja."

   Paras menggeleng. "Kasian. Ngerawat diri sendiri aja Paras nggak bisa, gimana si hamster mau hidup damai sentosa aman berjaya?"

Do Our Game (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang