•
"Apa pun keputusannya, kita bisa apa selain menerima?"
•••
Kata Pras, Belinda memutuskan kembali ke Djakarta setelah masalah di antara keduanya selesai, termasuk hubungan keduanya yang lebih dari sekedar teman. Kata Pras, Paras tidak perlu memikirkan soal hubungannya dengan Belinda yang sudah kandas. Karena sekarang, ada hubungan Pras dan Paras yang jauh lebih penting dipikirkan.
Meski Pras berkata seperti itu, tetap saja Paras merasa tak enak hati. Apalagi, karenanya Pras dan Belinda jadi begini. Tapi mau bagaimana lagi? Perasaan memang tidak bisa dipaksakan. Dan dalam sebuah hubungan percintaan, tidak bisa hanya satu hati yang mempertahankan.
Memasuki waktu liburan, Pras berhasil menyelesaikan skripsinya. Hingga tibalah saat yang dinanti-nanti, wisuda kelulusan yang telah lama didambakan.
"Cie yang udah sarjana." Paras menyenggol Pras yang wajahnya semringah.
Pras tertawa kecil. "Nyusul ya, biar cepet KUA."
"Heleh." Paras menjulurkan lidahnya.
"Ayo dong fotoooo." Hita datang dari belakang, memisahkan Paras dan Pras yang makin lengket tiap harinya. Wanita itu meminta Armanda memfotokan dirinya dengan Pras menggunakan kamera polaroid pemberian Paras.
"Satu, dua ..., tiga!"
Berbagai macam gaya telah Hita lakukan. Yang terakhir, wanita itu memeluk putranya erat dan mengucapkan kata-kata terima kasih tulus dari hatinya yang terdalam. "Makasih udah buat Mama bangga, Pras."
Pras membalas pelukan sang mama. "Apa pun buat Mama. Makasih juga udah sabar dan besarin Pras sampai Pras bisa jadi begini."
(Anggap si ibu pakai kerudung😗)
"Udah, udah. Abang malah mewek. Ayo foto sekali lagi, Papa juga mau ikut, nih," Bayu menyeletuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do Our Game (✔)
Teen Fiction[ L e n g k a p ] Trilogi Strong Woman [2] [Readinglist @WattpadRomanceID kategori Kisah Klasik di Sekolah bulan Agustus 2022] ••• Pras tahu, tetangga barunya kelewat gila. Memanfaatkan dirinya yang dijadikan tempat penitipan bocil SMA, cewek fr...