Part 15

621 81 11
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!!

Author sangat mengharapkan vote and coment dari para readers terhormat

***

Ketika Aqila melangkahkan kakinya dari lapangan itu, Rey juga segera menyusul Aqila

'Eh ngapain sih gue ngejar wanita itu!! Kan pacar gue Ulfa' batin Rey, yang membuat pria ini kembali mengurungkan niatnya dan berubah arah ke kelasnya Ulfa. Haduh.... Semudah itu ya syetan menghasyut manusia???

"Sayang, kamu kenapa nangis?" tanya Rey khawatir

"Hiks hiks kenapa semua orang selalu mengucilkan aku Rey? Hiks kenapa semua orang selalu beranggapan buruk sama aku?? Hiks hiks padahal aku gak pernah jahatin mereka. Hiks hiks apalagi Aqila, padahal aku sering berbuat baik sama dia, hiks hiks tapi kenapa sekarang malah dia menghasyut semua orang untuk menjauhi aku Rey?? Hiks hiks kenapa?? Hiks cukup papi aja yang gak nganggep aku ada Rey. Hiks hiks kemaren juga Aqila udah ngeroyok aku sama sahabat sahabatnya di basecamp mereka hiks hiks ini bekas lukanya hiks" jawab Ulfa sambil sesenggukan memeluk Rey dan memperlihatkan pergelangan tangannya yang membiru.

Lah, ni orang kenapa bilang kayak gitu?? Padahal kan Aqila gak pernah berlaku seperti itu. Hufftt akhir zaman emang. Fitnah merajalela. Naudzubillahimindzalik

"Apa!? Dia ngapain kamu sayang?? Apa perlu aku juga balik ngeroyok dia?" ujar Rey kesel setelah mengelus pergelangan tangan Ulfa yang sedikit membiru itu. Ia tak menyangka Aqila bakalan sejahat ini.

Tanpa pikir lama, langsung saja ia mengusap air mata Ulfa dan keluar dari kelas ini menuju wc perempuan, karena dia liat tadi Aqila lari kesana. Satu langkah Rey keluar dari kelas ini, senyuman Ulfa pun mengembang kayak stara atau kembang gula itu. Dasar manusia licik.

"Maksud lo apaan memperlakukan Ulfa seperti itu hah!?" kesal Rey sambil mengepalkan kedua tangannya.

Ya, sekarang Rey lagi ada di wc perempuan, tempat dimana seorang Aqila meluapkan semua rasa kecewa dan air matanya.

"Kenapa Rey? Aku salah?" tanya Aqila kaget sambil membalikkan badan menghadap suaminya ini

"Masih tanya lo salah apa enggak? Emang benar ya kata Ulfa kalau  lo itu cewek gak ngotak" tutur Rey yang membuat tangis gadis ini semakin pecah.

Air mata yang dijatuhkan Aqila karena kecewa aja belum kehapus ditambah lagi kata kata dan sikap Rey saat ini

"Trus kesan lo apa sih ngeroyok Ulfa kayak gitu? Kalau lo mau ngapa ngapain Ulfa, langkahin mayat gue dulu!!" tegas Rey yang membuat Aqila terkejut.

Kapan dia ngeroyok Ulfa? Ngomong sama cewek itu aja jarang. Tapi Aqila tak menjawab, ia hanya mengungkapkan dalam hatinya sendiri. Ia juga tak mau jadi istri durhaka, meskipun suaminya tak tau etika. Aqila masih sabar dan hanya bisa menunduk sambil membiarkan air matanya jatuh begitu saja.

Satu prinsip Aqila, seperti dalam firman Allah dalam QS Az Zalzalah ayat 8

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

IDGHAM BILAGUNNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang