Bismillahirrahmanirrahim
JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DN JADIKAN AL QURAN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!
Jangan lupa tinggalkan jejaknya readrrs...
Author sngat mengharapkan vote and coment dari pra readers terhormat***
Tok tok tok
Ketukan pintu di sore itu cukup mengejutkan Aqila dan Rey. Orang sekarang udah jam lima, siapa juga coba yang bertamu
"Biar aku aja Qil" ujar Rey yang melihat pergerakan Aqila ingin membuka pintu
"Yaudah Rey. Sok atuh"
"Assalamu'alaikum" ucap tiga orang di depan pintu itu yang benar benar membuat Rey terkejut. Mereka adalah Ayah, Bunda, dan Pak Ujang.
Aduh... Pasti pak ujang abis dari rumah Ayah Bunda
"Wa-Wa'alaikumussalam Ayah, Bunda, Pak Ujang, silahkan masuk dulu" jawab Rey dan kehadiran mereka juga cukup membuat jantung Aqila dag dig dug serrr.
Kalau kayak gini caranya, Pak Ujang bakalan tau hubungan mereka
"Aqila? Kenapo kamu ada di rumah Rey?" heran Pak Ujang
"Ha? Kit-"
"Mereka sepupuan Pak" jawab Ayah yang membuat Pak Ujang ber oh ria
"Silahkan diminum Pak, Ayah, Bunda" tutur Aqila sambil meletakkan tiga cangkir teh hangat di atas meja kaca itu
"Ayah? Bunda?" heran Pak Ujang lagi
"Emm jadi Aqila ini sudah menganggap kami sebagai orang tuanya pak. Jadi Aqila manggil kita ya dengan panggilan Ayah dan Bunda" jawab Bunda
"Oo kirain Aqila sama Rey udah nikah. Haha. Jadi ingat masa masa saya muda dulu. Haha" ujar Pak Ujang dengan tawanya yang lumayan besar
"Emmm Pak, itu muncrat" peringat Rey yang membuat Pak Ujang kembali menetralkan sikapnya dan segera merubah raut wajahnya menjadi datar
"O iya maaf. Baik, langsung saya ya Pak Rafky dan Bu Tika, kalau maksud kedatangan saya ke rumah ini adalah untuk meminta Bapak dan Ibu menandatangani surat ini" ucap kepsek sangar itu sambil meletakkan selembar kertas di atas meja di depannya itu
"Ini surat apa Pak?" tanya Ayah bingung
"Oo jadi Rey belum cerita?" tanya Pak Ujang yang hanya dibalasi gelengan oleh mereka
"Hufftt. Yasudah saya jelaskan ya Bapak Ibu. Bahwa selama satu minggu ini, tepatnya sejak Aqila mengikuti lomba KSM, Rey tidak pernah masuk sekolah tanpa ada surat izin dan keterangan sakit apapun. Dan dia alfa bersama dengan teman teman segengnya. Bahkan, beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan video yang berisi kompetisi balapan Rey dan teman temannya. Dan sepertinya ini adalah balapan liar. Sehingga perilaku Rey saat ini benar benar sudah tidak bisa kami netralisir lagi. Dengan penuh kata maaf, saya memang harus mengeluarkan Rey dari madrasah" jelas Pak Ujang yang membuat Ayah dan Bunda kaget.
Kenapa Rey gak pernah ngasih kabar bahagia buat mereka? Kenapa yang ada selalu kata kecewa? Kenapa yang tersisa hanya tetesan air mata? Selalu seperti itu. Entah sampai kapan mereka juga tak tau akan hal ini.
"Kamu ngapain aja enam hari itu Rey?" tanya Ayah heran
"Gak ada Yah. Gak ngapa ngapain kok"
"Balapan?" tanya Ayah lagi
"Gak"
"Terus?"
"Gak ngapa ngapain Ayah, Bunda. Mungkin emang ini pilihan terbaik buat Rey" jawab Rey
KAMU SEDANG MEMBACA
IDGHAM BILAGUNNAH
Teen FictionBismillahirrahmanirrahim Sequel DEAR DOSEN BUCIN KULKAS Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan...