Part 42

164 15 5
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAN UTAMA!!!

Jangan lupa tinggalkan jejaknya readers...
Author sangat mengharapkan vote and coment dari para readers terhormat

***
Huaaa dah lama tak meyapa readers tercinta. Sedih rasanya ketika author hanya bisa memberikan janji janji yang kemungkinan besar membuat readers kecewa.

Maapkeun ya.. Karena memang akhir akhir ini sibuknya luar biasa. Dan memang gak ada waktu buat buka aplikasi orange ini readers....

Berhubung karena author sudah kelas 12, jadi banyak hal yang harus dipersiapkan dan diperjuangkan. Makanya baru sekarang kembali bisa menyapa readers setia.
Alhamdulillah masih diberikan izin dan semangat oleh Allah untuk menyampaikan salam cinta pada readers tersayang.

Doain author biar sukses juga ya. Wkwkwk

Happy reading

***

"Pagi bidadari cantik," sapa Bondan yang spontan menghilangkan senyuman manis di wajah Shela itu.

"Ngapain sih lo kesini?" kesalnya.

"Pagi pagi udah ganggu aja"

"Dia kan bodyguard kamu La," jawab Mami Shela yang tiba tiba datang di tengah tengah mereka.

"Mi-"

"Udah, jangan bantah bantah lagi. Mendingan kamu sekolah sana, ntar malah telat," ujar Mami nya yang dibalas dengan tampang pasrahnya oleh Shela.

"Kunci mobil mana?"

"Biar Shela bawa mobilnya sendiri aja Mi."

"Trus apa gunanya Bondan kalau masih kamu yang nyetir?"

"Ya makanya Mi. Dia gak ada gunanya di sini, Mi. Mendingan Shela aja ngelakuin semuanya sendiri."

"Ya justru itu La. Biar Bondan ada gunanya, serahin kunci mobil kamu ke dia, biar dia yang nyupirin kamu."

"Terus Shela semobil sama dia berdua gitu Mi?"

"Iyalah nak"

"Kan gak boleh Mi, bukan mahram. Ntar kalau dia ngapa ngapain Shela terus-"

"Husss. Gak boleh suudzon gitu. Ada Inah kok, La."

"Inah?"

"Inah anaknya Bi Narsih. Dia juga ngikutin kamu. Jadi, bodyguard kamu ada dua. Bondan sama Inah."

"Hufft yaudah deh Mi. Shela sekolah dulu. Assalamu'alaikum," pamit Shela sembari bersalaman dengan Maminya itu. Sedangkan Papinya sudah ke kantor beberapa menit yang lalu, karena sudah ada klien yang menunggu dari setengah jam yang lalu untuk mengadakan meeting penting.

***

"Mil,"

"Apa?" kesal Mila menanggapi panggilan Alvaro yang ke sekian kalinya.

"Sekolah bareng gue lagi ya," tutur Alvaro yang sedang memasang tali septunya itu.

"Ya kan udah kemaren."

IDGHAM BILAGUNNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang