Bismillahirrahmanirrahim
JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!
Jangan lupa tinggalkan jejaknya readers...
Author sangat mengharapkan vote and coment dari para readers terhormat***
"Muka lo kenapa cemberut gitu?" tanya Mila heran mendapati Aqila yang hanya melamun di atas mobilnya itu.
"Iya. Biasanya lo juga ceria banget. Apalagi kalau lagi mau ngumpul kayak gini, Qil," ujar Shela.
"Mata lo sembab lagi, kenapa hm?" tanya Mila lagi.
"Gak ada kok. Gue baik baik aja, Alhamdulillah," jawab Aqila.
"Aduh, dia belum tau kita siapa, Ti. Jadi dia pikir dia bisa bohongin kita," sindir Shela.
"Iya, Shel. Kita kan tau semua tentang lo, Qil. Jangan bohongin kita dong."
"Rey lagi ya?"
"Eng-enggak."
"Cerita sekarang sama kita, masalah apa yang tengah lo hadapi?"
"Gak ada," jawab Aqila, tapi mulutnya memang berbeda dengan hatinya, matanya sekarang sudah mulai berkaca kaca.
"Tuh, nangis."
"Ayo cerita Qil. Kenapa?"
"Hiks" Aqila langsung menghambur ke pelukan Mila yang berada di sampingnya, dan Shela sendiri sedang mengemudikan mobil Alphard hitamnya ini.
"Gue gak bisa cerita. Ini aib rumah tangga gue," tutur Aqila.
"Emang biasanya lo gak pernah cerita masalah apapun ke kita?" tanya Mila yang diangguki Aqila.
"Terus apa kita pernah buka aib lo di depan orang lain?" tambah Shela yang digelengkan Aqila.
"Lo kayak baru kenal sama kita aja deh," bujuk sahabat Aqila ini yang akhirnya membuat cerita gadis itu mengalir secara detail dari awal sampai akhir.
"Lo yang sabar, ini semua ujian buat rumah tangga kalian," nasehat Mila.
"Iya. Papi sama Mami gue juga suka berantem kok. Lagian gak ada rumah tangga yang rukun terus, Qil. Pasti ada aja masalah. Dan ini cara Allah untuk lebih mendekatkan kalian dengan-Nya," tambah Shela.
"Makasi ya kalian udah bisa dengerin curhatan gue."
"Sama sama."
"Hapus air mata lo, bentar lagi kita sampai di rumah Rahma. Ntar dia malah curiga dan hal ini jadi beban pikiran buat dia."
Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka disuguhkan dengan halaman rumah Rahma yang begitu indah, dilengkapi tumbuh tumbuhan yang sangat menyejukkan mata. Tanpa menunggu lama, tiga serangkai ini langsung saja memasuki rumah Rahma yang megah itu. Tapi ketika sampai di depan kamar Rahma, mereka tersenyum mendapati Rahma yang sedang disuapi makan oleh Iqbal, ditemani pembantunya.
"Makin hari makin deket aja nih pasukan," bisik Shela pada Mila.
"Aduh, kayaknya yang bakal galau berkepanjangan cuman gue deh," jawab Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDGHAM BILAGUNNAH
Teen FictionBismillahirrahmanirrahim Sequel DEAR DOSEN BUCIN KULKAS Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan...