Part 22

647 74 11
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!

Jangan lupa tinggalkan jejaknya...
Author sangat mengharapkan vote and coment dari para readers terhormat...

***

"Rahma, lo masih marah sama Aqila?" tanya Mila yang hanya berdua di kelas bersama Rahma di pagi ini

"Lo ubah aja posisi lo sama posisi gue. Gimana rasanya kalau orang yang selama ini lo perjuangkan dalam doa ternyata udah nikah sama sahabat yang paling lo percayai? Rasanya bukan sakit lagi. Tapi udah lebih dari itu Ti"

"Ya itu semua kan bukan salahnya Aqila, Ma. Sepenuhnya itu bukan salah Aqila. Mereka menikah juga bukan karena Aqila. Mereka nikah karena dijodohkan sama orang tua mereka. Dan lo pikir rumah tangga mereka bahagia? Enggak sama sekali" tegas Mila

"Maksud lo gimana?"

"Lo tau setiap hari Aqila selalu menderita karena ulah nya Rey. Lo yang selalu mengagumi Rey aja sakit hati liat Rey pacaran sama Ulfa. Apalagi seorang Aqila yang udah berstatus sebagai istrinya Rey. Sakit apalagi coba yang gak dirasain Aqila? Dan sekarang lo malah tega ninggalin Aqila, ngejauhin Aqila disaat Aqila sedang terpuruk puruknya. Lo tau? Kemaren Rey bilang sama Aqila di depan bundanya kalau kepeduliannya Rey selama ini hanya buat balas dendam. Dia pengen ninggalin Aqila pas lagi sayang sayangnya karena menurut dia dalam pernikahan ini yang salah itu Aqila. Sama kayak pendapat lo" jelas Mila lagi yang membuat Rahma terdiam memikirkan kesalahannya

"lo sahabat macam apa hah!? Yang rela ninggalin sahabat tersayangnya cuman gegara seorang cowok yang kenyataannya emang gak pantas buat lo milikin! Jujur, Aqila ngerasa bersalah banget udah terima khitbahnya Rey. Dia cerita sama gue sama Shela kalau dia tau lo suka sama Rey dari awal, dia janji dia gak bakal terima Rey, dia gak bakal menganggukkan kepala ketika Rey mengkhitbahnya, dan dia akan berusaha ngejauhin Rey. Tapi sekarang semuanya udah terlanjur, Aqila gak bisa berbuat apa apa lagi. Sekarang dia udah jadi seorang istri yang harus patuh pada suaminya. Dan yang bisa merubah suasana ya cuman lo. Lo harus berusaha buat ngelupain Rey. Berusaha buat menghapus rasa lo ke Rey. Dan bagaimanapun caranya lo harus ikhlasin Rey seikhlas ikhlasnya. Lo harus ingat kata kata Aqila, akan ada seorang lelaki yang jauh lebih baik dan pantas buat lo"

"Ya gue mau ngelakuin itu semua Ti. Gue juga gak sanggup pisah dari kalian. Tapi ngeliat Aqila ngomong sama Rey aja, rasanya masih sakit. Gue gak bisa nahan" ucap Rahma sambil meneteskan air mata

"Ya lo harus bisa!! Semenderita menderitanya lo, Aqila lebih menderita. Tapi dia bisa menyembunyikan semua kesedihannya pada kita. Dia juga selalu bisa bikin kita ketawa. Ya, plisss.... Gue minta tolong sama lo Rahma, demi persahabatan kita ya. Katanya lo mau kita jadi sahabat sampai ke Surga. Tapi lonya sendiri yang ngambek ngambek kayak gini. Giamana sih?"

"Hufftt.. Lo bener Ti. Gue yang salah udah naruh rasa sama orang yang belum pasti dijodohin sama gue. Makasi ya lo udah nyadarin gue" ujar Rahma sambil memeluk Mila

"Lo kayak ama siapa aja deh" balas Mila yang membuat Rahma sedikit ketawa

"Assalamu'alaikum" ujar Aqila dan Mila serempak. Ya, Mereke ke sekolah bareng hari ini karena mau ngeprint tugas kemaren dulu, di fotocopy samping madrasah ini

"Rahma, lo nangis?" tanya Shela setelah mendengar jawaban Salam dari Rahma dan Mila

"Astaghfirullahaladzim Rahma, lo kenapa? Cerita sama kita ya" tambah Aqila mendekat ke arah Rahma, tapi tiba tiba saja Rahma langsung memeluk Aqila

IDGHAM BILAGUNNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang