Part 43

322 22 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!

Jangan lupa tinggalkan jejaknya readers
Author sangat mengharapkan vote and coment dari para readers terhormat

***

"Lo tau kan Rey, keluarga gue selama ini kayak gimana?" ucap Ulfa mulai buk suara tapi tetap saja ia tak mau menatap siapapun di sana, matanya tetap menatap lurus ke depan dengan segala gurat keputus asa-annya.

"Emang keluarga lo kenapa lagi?"

"Bokap gue benci banget sama gue. Hiks. Bokap gue gak suka sama kehadiran gue di rumah itu. Bokap gue gak mau dan gak sudi punya anak kayak gue. Gue udah ganggu hidup dia. Gue udah selalu nyusahin dia. Gue udah jadi musibah buat dia hiks hiks."

"Kok kamu bilangnya gitu?"

"Kemaren gue diusir dari rumah. Gue dihina, dicaci maki, ditampar dan dibullly habis habisan sama Bokap gur sendiri. Hiks. Dia bilang Nyokap gue meninggal gara gara gue. Karena ngelahirin gue Nyokap gue jadi meninggal. Kalau aja gue gak ada di dunia ini, pasti Nyokap gue gak bakal meninggal. Karena hal itulah Bokap gue benci banget sama gue. Bokap gue gak pernah perhatiin gue. Dan Bokap gue pengen banget gue gak ada di dunia ini."

"Kamu yang sabar ya Ul."

"Aqila, gue salah ya? Apa kehadiran gue di dunia ini sebuah kesalahan? Hiks. Apa benar gue hanya sumber musibah bagi keluarga gue? Hiks hiks. Apa iya kalau gue gak ada di dunia ini orang tua gue bakal hidup bahagia?? Hiks. Andai aja mereka tau, sebenarnya gue juga gak pengen hadir di dunia ini."

"Kamu gak boleh ngomong kayak gitu Ul. Banyak orang orang yang udah meninggal minta dihidupkan kembali sama Allah untuk beribadah di dunia ini," nasehat Aqila.

"Ya tapi buat apa Qil? Buat apa gue hidup kalau cuman nyusahin banyak orang? Buat apa gue hidup kalau itu menyiksa Bokap gue? Buat apa juga gue hidup kalau itu membuat Nyokap gue meninggal? Gue emang anak gak berguna. Hiks hiks. Gue gak punya siapa siapa lagi. Hiks. Gue kehilangan arah. Gue gak tau harus gimana lagi. Gue emang anak jahat. Hiks. Anak sial. Anak gak bermanfaat buat siapapun. Hiks hiks gue manusia paling jelek di dunia. Gue manusia paling gak baik hiks hiks gue ma-" caci Ulfa pada dirinya semakin menggebu gebu ditambah dengan gerakan tangannya yang memukul mukul dadanya sendiri.

"Husss... Udah Ul. Gak boleh ngomong kayak gitu," ujar Aqila sambil memeluk Ulfa agar perempuan itu tenang.

"Siapa yang bilang kayak gitu sama lo?" interogasi Rey.

"Bokap gue, hiks" jawab Ulfa.

"Lo yang tenang, sabar, pikirin semua keputusan lo baik baik. Jangan nekat kayak gini. Ngapain coba, lo nyakitin diri lo sendiri? Ya kalau misalnya orang tua lo gak sayang sama lo, seenggaknya lo sayang sama diri lo sendiri" tambah Rey.

"Hiks gue udah capek. Udah pasrah. Rasanya gak ada lagi gunanya gue bernafas di sini." jawab Ulfa lemah.

"Kamu harusnya bersyukur masih dikasih nafas Ul. Bayangin aja kalau kamu mati hari ini, apa kamu bisa menjamin kalau kamu gak akan disiksa di dalam kubur?" tanya Aqila yang dibalas dengan gelengan oleh gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IDGHAM BILAGUNNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang