Part 40

241 28 5
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!!

Jangan lupa tinggalkan jejaknya readers...
Author sangat mengharapkan vote and coment dari para readers terhormat

***

"Duh, ini expier nya kapan ya?? Kok gak ada di kemasannya sih. Nanti kalau dimasak, trus udah kadaluarsa kan bahaya. Duhh... Ini gima-" monolog Mila terpotong karena ia hampir saja bertabrakan dengan seseorang yang baru saja keluar dari kamar tamu itu.

"AAAA!! Astaghfirullahaladzim. MALING!! MALING!! Lo siapa ha!? Mau curi barang barang gue ya!?" teriak Mila sekeras mungkin pada pria yang menutupi kepalanya dengan hoodie itu.

"Astaghfirullahaladzim. Mila. Ini gue," ujar pria itu menyadarkan Mila yang belum memandang wajahnya. Sepertinya Mila salah paham nih.

"Gak usah sok ken-"

"Al-Alvaro?" sambungnya lagi setelah memandangi wajah pria itu dengan seksama. Dan Mila langsung saja mengubah sikapnya menjadi seseorang yang sok cool.

'Duh, ini gue gak mimpi kan?? Alvaro ada di rumah gue?? Orang yang di hadapan gue ini beneran Alvaro??' batin Mila

"Kok bengong?" tanya Alvaro menyadarkannya.

"Ehm. Kenapa ada disini?" tanya Mila berusaha sedingin mungkin.

"Gue···"

"Eh anak manis Bapak udah bangun," sahut Pak Sutarjo, Bapak nya Mila ini.

"Udah, Pak. Ini mau bikin sarapan, Pak."

"Masya Allah," kagum Bapak nya Mila.

"O iya Pak. Ini?"

"Oo ini Nak Alvaro, sayang. Nak Alvaro, perkenalkan ini Putri Bapak satu satunya."

"O iya, Pak. Jadi, Mila putri Bapak yang diceritain kemaren?"

"Iya nak. O iya sepertinya kalian sudah saling kenal."

"Iya kita satu kelas, Pak," ucap Alvaro.

"Bapak cerita apa ke Alvaro?" heran Mila.

"Ah, itu mah rahasia," canda Pak Sutarjo.

"Ihh Bapak kok gitu?" kesal Mila.

"Haha. Yasudah silahkan kamu masak. Nanti Bapak jawab semua pertanyaan yang ada di benakmu itu," ucap Pak Sutarjo yang diangguki oleh Mila.

***

Tin tin tin

Klakson motor gede itu membuat telinga Mila terasa begitu sakit karena terlalu banyak mendengar klakson motor beberapa menit ini.

"Berisik tau gak!?" kesal Mila pada Alvaro yang tersenyum manis di atas mogenya itu.

"Biarin."

"Terserah."

"Mau bareng gak?" tanya Alvaro lagi.

"Gue?" tunjuk Mila pada dirinya.

"Bukan. Tuh, si Pretty," canda Alvaro sambil menunjuk seekor kucing peliharaan Mila itu.

"Oh," jawab Mila cuek.

"Ya, lo lah yang gue ajak bareng. Ayo, cepetan naik. Ntar telat baru tau rasa lo," peringat Alvaro.

"Ogah gue pergi sekolah bareng lo," cuek Mila.

IDGHAM BILAGUNNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang