Sakura memukul kepalanya keras. Berulang kali dirinya bertindak seperti orang bodoh. Ia terkejut setelah makan malam waktu itu sasuke tiba-tiba mengajaknya berkencan.
Ia memang tertarik pada sasuke namun ia tak menyangka bisa secepat itu dekat pria datar tersebut.
"kau bisa memecahkan kepalamu jika memukulnya terlalu keras." sasuke memberinya secangkir kopi. Tentu saja sasuke sudah mengantisipasi hal tersebut. Pria itu sangat bersemangat mendekati sakura terlebih gadis itu menerima dirinya dengan baik.
"sasuke..." sakura menggantung ucapannya.
"ah lupakan." sakura menelan kembali ucapan yang hampir ia lontarkan.
"ada apa?" sasuke duduk miring menghadap sakura yang tengah bersandar pada sofa. Sejam yang lalu mereka melakukan latihan. Sai sedang gencar-gencarnya mendekati sahabat berisik sakura sedangkan naruto jangan tanya lagi sasuke menendangnya dari studio pribadi sasuke.
Sasuke mengelus surai merah jambu sakura pelan. Menyisirnya perlahan dan menghirup aroma khas rambut sakura. Menenangkan.
"aku gugup untuk penampilan kita nanti malam." ujar sakura. Sebenarnya sakura menahan diri untuk tidak bertingkah manja. Ia ingin sekali berada di dekapan hangat sasuke. Tapi ia tak ingin mempermalukan dirinya bahwa ia menyukai sasuke.
"tidak ada yang perlu dicemaskan. Semua akan baik-baik saja." sakura hanya mengangguk tanpa arti lalu fokus menatap televisi yang menampilkan produk makanan yang cukup menggiurkan.
Sasuke semakin mendekatkan dirinya pada sakura. Namun sakura terlalu fokus menatap iklan makanan manis tersebut.
Sasuke bersorak senang bisa sedekat ini dengan gadis yang ia cintai. Ia suka sekali pada sakura. Sampai perasaannya seakan meletup-letup. Sasuke menarik tangan sakura hingga keduanya berpandangan lama.
"sakura..." sasuke memberanikan diri mengecup punggung tangan sakura. Jantungnya bertalu-talu. Ini adalah hal paling mendebarkan bagi sasuke. Menyatakan perasaan.
"jika aku mengatakan aku menyu- maksudku aku mencintaimu bagaimana?" sakura hanya terdiam kaku. Tak pernah sedikit pun sakura berfikir kesana.
"a-apa?"
"aku mencintaimu apa kau tidak bisa merasakannya?" tatapan lembut serta ujaran pelan sasuke membuat sakura tak henti menatap gamang setiap ekspresi sasuke. Ia meneliti setiap raut wajah sasuke. Apakah pria itu berbohong atau tidak.
"sasuke aku tida-"
Sasuke membungkam bibir tipis sakura. Kedua bibir itu hanya menempel. Sasuke tak sanggup jika sampai sakura menolaknya.
Ia meraih telapak tangan sakura dan meletakkannya didada sasuke.
Dahi keduanya bertemu. Nafas hangat sasuke menyelimuti wajah sakura.
"bisa kau rasakan. Aku hampir menggila sakura." lirih sasuke.
"sasuke. Aku aku-" tanpa mengucapkan sepatah kata lagi sakura meraih rahang tegas sasuke membalas kecupan ringan sasuke pada bibirnya.
"aku tak tau. Tapi aku menyukaimu." sasuke memejamkan matanya. Perasaan hangat timbul di hatinya. Ia sangat senang. Tak apa bila rasa yang ia miliki lebih besar dari sakura, ia akan lebih berusaha agar sakura mencintainya sama seperti dirinya.
"kau milikku." sasuke memangut bibir sakura dan tersenyum tulus.
***
"apa pria itu sudah gila diare disaat seperti ini?" sai nyaris seperti membentak. Ia tak habis pikir dengan kelakuan sinting naruto yang makan ramen 50 porsi sampai perutnya sakit sepanjang malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasusaku Love Story
Short StoryCerita-cerita singkat tentang sasuke dan sakura 10 5/06/21