lelah

2.2K 249 38
                                    





Sedari awal semua yang terjadi tidak seharusnya terjadi. Tapi ia memaksakan kehendak hingga sekarang perasaan yang mengakar itu menghancurkannya. Kebas dan perih.

Ia tenggelam sendirian tanpa memiliki pegangan apapun. 

Sakura memukul dadanya sesak. Menahan nafas dalam setelah melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat. Namun semuanya terlalu jelas.

Merah dan biru. Saling bertautan dengan canda tawa.

Sasuke tidak pernah sekalipun tertawa bersamanya. Tapi bagaimana bisa sasuke melepaskan tawa seindah itu pada orang lain. Mengapa?

Sakura tersenyum miring menertawakan dirinya sendiri. Apakah sudah saatnya? Ia pikir jika sedikit dorongan lagi maka sasuke akan memberinya sedikit ruang. Tapi tidak pria itu mengunci rapat hatinya.

Hari ini ia sadar seharusnya ia tidak memaksakan kehendak lagi. Tidak-tidak. Sudah cukup. Ayo selesaikan ini.

Tungkai kakinya ia paksa berdiri kokoh agar tidak tumbang. Ia tak ingin terlihat semakin menyedihkan. Kali ini ia akan benar-benar menyerah.

Pancaran binar lembut sasuke menunjukkan segalanya. Bahwa pria itu telah bahagia bersama wanita lain
Dan tidak seharusnya ia berada ditengah-tengah sepasang merpati yang memadu kasih.

Mereka berpelukan, bergandengan tangan hingga berciuman.

Sakura ingin menangis tapi ia sudah terlalu lelah. Ia pikir setelah perjuangannya setidaknya sasuke akan menghargainya sebagai seorang perempuan. Tapi tidak.tatapan tajam yang selalu ia dapatkan.

Sakura tidak goyah. Meskipun hatinya tengah teriris pedih. Ia akan berhenti. Sudah cukup. Jika ia yang memulai maka saatnya mengakhiri.

Apa gunanya mencintai tanpa dicintai. Segalanya butuh timbal balik. Omong kosong manusia tak ingin dicintai oleh seseorang yg ia kehendaki.

Saat sakura melangkah jauh dari pintu restorant saat itu juga sakura menyerah,

benar-benar menyerah.






Sasuke merasa aneh dua minggu ini. Tidak seperti biasanya. Ada sesuatu yang tidak mengenakkan baginya. Seperti ada yang hilang.

Tapi apa? Mengapa semua terasa salah?

Seharusnya ia senang sakura sudah tak pernah merecoki atau mengganggunya lagi. Malah gadis itu seperti hilang ditelan bumi. Ia sudah mendapatkan karin. Tapi kenapa?

Kenapa terasa salah?

Ada apa dengan dirinya?

Ketiadaan gadis itu seharusnya membuatnya senang selama 5 tahun terakhir ia seperti hidup dineraka.

Tapi kenapa?!!

Sasuke memutuskan berbalik arah menuju apartement sakura. Ia hanya ingin memastikan bahwa gadis merah muda yang akan menjadi tunangannya 2 hari lagi masih hidup. Ia tak ingin mendapat omelan ibunya karena mengabaikan gadis berisik itu.

Sasuke memasukkan kata sandi yang merupakan tanggal lahirnya. Terkadang ia muak mengenai segala hal tentang sakura yang terlalu menempelinya.

Sudah tiga kali ia menekankan jempolnya pada fingerprint itu tapi tiga kali pula ditolak. Agaknya sasuke sedikit merasa aneh. Ia menekan beberapa digit nomor telepon hingga seseorang disamping apartement sakura mengatakan hal yang membuatnya terkejut.

Sakura pindah? Sudah dua minggu yang lalu? Apa-apaan gadis itu. Sial ia bisa dimarahi habis-habisan oleh ibu dan ayahnya.

Sasuke berjalan tergesa-gesa menuju mobilnya. Ia kembali menghubungi nomor yang sama, namun suara operator yang selalu menjawabnya.

"sial. Kau memang selalu menyusahkan." sasuke memutar setirnya.

Sesampainya di mension ia dikejutkan ketika sakura duduk berdampingan dengan kakaknya. Dengan senyuman manis gadis itu. Apa yang terjadi? Dan lagi mengapa karin bisa sampai ada disini? Ia bahkan tidak berniat memperkenalkan karin pada ibu dan ayahnya tapi kenapa perempuan yang ia sukai itu ada disini? Bahkan gadis itu tersenyum malu-malu menatapnya, ada apa ini?

"ah kau sudah sampai sasuke-kun. Kemari sayang. Aduh seharusnya kamu jangan sampai membuat ayah dan ibu salah paham. Ibu pikir kau memang cocok dengan sakura tapi ternyata kau sudah punya pacar. Kalau begitu sakura akan dijodohkan dengan itachi saja."

Tanpa sadar sasuke mengepalkan tangannya. "apa maksud ibu?"

"kau tidak akan bertunangan dengan sakura. Sakura sudah menyetujuinya." fugaku menyela pembicaraan ibu anak tersebut.

Mendadak sasuke merasa sesak dan takut. Kenapa? Kenapa kakaknya? Ia menatap lagi keduanya. Mereka saling tersenyum malu-malu. Sasuke menggeram dalam hati. Merasa tak suka dengan apa yang ia lihat.

"untung saja undangannya belum disebar ya. Jadi kita bisa membuat yang baru. Nah sakura-chan ingin baju pengantin yang mana sayang?" mikoto nampak antusias menunjukkan beberapa desain pakaian yang akan ia pakai.

"pengantin?" beo sasuke.

"aku akan menikahi sakura." ucap itachi tegas membuat fugaku tersenyum bangga.

Tidak-tidak. Siapapun selain itachi. Tidak seharusnya sakura bertunangan dengannya bukan menikah dengan itachi.

Sasuke menggeram marah. Ia mendatangi sakura dan menariknya. "kita harus bicara."

Semua orang nampak terkejut. Sassuke tak pernah marah seperti ini. Wajah pria minim ekspresi itu memerah menahan emosi. Tanpa memperdulikan orang-orang sasuke menarik sakura ke taman belakang. Menghiraukan jeritan sakura yang kesakitan.

"apa yang kau lakukan sasuke!".

Sasuke? Sasuke?!

"apa maksud semua ini sakura?" mendengar panggilan aneh dari sakura membuatnya semakin naik darah. Ia benar-benar marah saat ini.

"apa? Aku akan menikah dengan itachi."

"apa maksudmu kau tunanganku!!"

"bukan! Bukan sasuke. Hanya aku. Kau tidak pernah mengakuinya. Jangan mengacau segalanya."

"kau kekasihku sialan!"

"kalau begitu putus-

hentikan drama bodoh ini sekarang."

Sasuke mematung. Dengan emosi ia memukul dinding belakang sakura hingga tangannya berdarah.

"setelah apa yang terjadi? Setelah kau dengan mudahnya keluar masuk sesukamu? Kau ingin putus. Berani sekali." sasuke menatap tajam mata hijau meneduhkan yang memandangnya penuh amarah.

"berakhir. Sekarang besok atau selamanya kita tidak bisa bersama seperti yang kau katakan. Berhenti disini maka kau bebas. Aku akan mulai mencintai itachi."

"kau hanya mencintaiku!"

"aku menyesal mencintaimu. Sangat."

Mereka dalam keadaan emosi yang tinggi. Sasuke bahkan sangat terkejut ketika gadis itu bahkan tak gentar sesikitpun. Wajah gadis itu penuh amarah dan setiap kata yang dilontarkan selalu menusuk didadanya.

Tatapan sasuke melembut ia tidak tau mengapa sebagian dari dirinya merasa sedikit kehilangan. Dan sekarang begitu sesak karena gadis itu menutuskan hubungan mereka.

"tidak sakura. Sekali kau mencintaiku seumur hidupmu kau akan terus mencintaiku." ia menggenggam tangan sakkura yang selalu disembunyikan. Sasuke mengecupnya singkat.

"jangan salah sangka. Sekali kau masuk aku tidak akan membiarkanmu pergi. Karena sejak awal kau yang menyerahkan diri. Kau hanya milik uchiha sasuke."

End

Sasusaku Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang