sepihak pt.2

3.4K 311 14
                                    

Sasuke side

Jika ku katakan aku menyukainya bagaimana menurutmu? Aku mencintainya. Aku mencintai sakura.

Jika kau ingin mengatakan aku brengsek. Ya kau benar. Aku pria paling brengsek.

Aku menyukainya. Sangat. Tapi entahlah. Aku terlalu banyak menyakitinya.

Aku selalu menepis kehadirannya.

Wajah manis itu selalu mengganggu konsentrasiku. Aku tidak suka. Tapi ketidak hadiran emerald itu membuatku sakit.

Seperti saat ini.

Aku memandang gadis bersurai merah muda itu dari lantai dua. Gadis itu tengah berbincang-bincang disana. Wajah datarku tak pernah kualihkan darinya. Sejak hari dimana aku membentaknya dia tak pernah lagi muncul dihadapanku. Hal itu semakin membuatku merasa takut dan marah. Tidak seharusnya seperti ini. Aku tidak suka ketika mata hijau itu memalingkan wajahnya dariku. Gadis itu milikku.

Mungkin aku sudah gila. Sudah dua minggu aku beralih profesi menjadi seorang penguntit. Aku mengikuti gadis itu kemanapun. Melihatnya dari jauh.

Akhir-akhir ini aku melihatnya bersama laki-laki berambut perak. Dia tertawa lepas bersamanya. Aku tidak suka.

Keesokan harinya aku berusaha berada dekat dengannya. Aku ingin dia kembali melihatku.

Aku berada hanya lima meter darinya. Aku memandangnya sendu. Ini rekor terlama sakura mendiamiku. Sudah empat bulan lamanya.

Aku tak henti memandangnya. Menfokuskan setiap gerakan gadis itu.
Hingga bisa kulihat salah satu temannya memandangku dan membisikkan sesuatu pada sakura.

Sakura melihatku. Dia terkejut. Hingga sedetik kemudian aku melihat tubuhnya gemetar.

Seharusnya bukan begini. Apa aku telah membuatnya takut?

Aku mengikuti sakura. Sakuraku dia berjalan terburu-buru. Dia tau bahwa aku tengah mengejarnya.

Aku memanggilnya berulang kali tapi dia berjalan lebih cepat lagi.

Hingga kulihat dia berbelok. Saat sampai di lorong itu aku tidak melihat sakura lagi karena ramainya siswa disana. Aku menghembuskan nafas kasar.

Dan hal itu berlanjut hingga kelulusan kami. Dia menghindariku.

Aku tersenyum tipis memandang kalender yang menggantung di depan pintu kamarku. Empat hari sebelumnya aku sudah mati-matian membujuk ino sahabat sakura untuk mempertemukannya dengan sakura.
Tak mudah meminta bantuan darinya karena ino melindungi sakura lebih dari apapun.

Ku dengar suara langkah dari sebelah barat. Kubuka mataku yang sedaritadi bersembunyi. Di tempat ini biasanya aku memandang sakura yang memakan bento miliknya. Sesekali ia akan bergabung meskipun tidak mengeluarkan suara. Namun ia menikmati kebersamaannya dengan sakura kala itu.

Pandangan kami terkunci. Aku sangat merindukannya. Hingga kusadari dia tersentak sadar kemudian secepat mungkin berbalik. Aku mengepalkan tangan hingga buku-buku jariku memutih.

Aku mengucapkan selamat ulangtahun nyaris berteriak. Gadis itu terdiam namun aku bisa mendengar suara lirih gadis itu mengucapkan terimakasih membuatku tersenyum senang. Ku pikir ia akan berbalik dan berhambur memelukku seperti tahun lalu. Dulu aku memang tidak pernah mengucapkannya, namun aku hanya akan bersama gadis itu dihari ulangtahunnya.

Sakura melangkahkan kakinya kembali membuatku merasa sesak. Aku segera berdiri dan mengejarnya. Namun sakura berlari dan menghilang dari pandanganku.


Apa kau sedang menghukumku sakura?

Bisakah kau berhenti menghukumku?

Kembalilah. Lihat aku. Aku menunggumu.

Sasusaku Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang