Sebelum baca aku ingetin jangan lupa vote dan koment ya😘
Happy Reading
Setelah perdebatan panjang tentang Leo yang mengajak makan dan Libra yang tidak mendengarnya, sudah selesai.
Libra dan Leo tengah duduk menunggu pesanan bakso mereka berdua. Seraya menunggu mereka berdua menggibah orang yang berpacaran disebelah mejanya. Tapi, tidak ada yang mengerti apa yang Leo dan Libra bicarakan soalnya mereka ngomong pake bahasa Italia. Jadi gak ketahuan gibahin orang. Iri yah lo karna terjebak Friendzone. Wkwkwk
"Udah ahh dosa banget ngomongin orang," kata Leo sambil tertawa.
"Abis alay sih," balas Libra yang sejak tadi tertawa terbahak-bahak.
Kalian kepo kenapa Leo dan Libra menggibah orang pacaran itu? Terus kenapa Libra ketawa sampai segitunya?? Soalnya orang pacaran itu memanggil dengan panggilan mama papa. Ditambah lagi saat si cowok ingin menyuapkan bakso ke mulut si cewek baksonya tiba-tiba jatuh kelantai. Terus pas cowok mau tusuk bakso pakai garpu, baksonya malah lompat. Nasib nasibb gitu amat bang.
Skip soal orang berpacaran itu. Pesanan bakso mereka datang. Libra mulai meracik baksonya agar rasanya lebih enak dilidahnya. Satu, dua dan tig—— tidak jadi. Sudah ingin menuangkan sendok sambal ketiga kalinya tapi dengan cepat Leo merebut sendok itu dan mengambil sambal yang didepan Libra menjauh.
"Stop!! Lo lupa yah pernah makan seblak paling pedes dan berakhir perut lo sakit terus bolak balik ke toilet. Lo gak jera?"
"Itukan seblak. Ini bakso, sambalnya pasti beda-beda level pedesnya. Dan sambal ditempat ini itu kurang pedes kalau kasihnya dikit."
"Bagi gue sama. Sambal tetep pedes mau gimana pun,"
Baru saja Libra ingin berbicara lagi. Tapi dengan cepat Leo menyela. "Nurut kenapasih, Libra!!"
"Iyaiya! Ngomongnya biasa aja dong gak usah gitu, Le. Serem tau," ucap Libra dengan nada pelan.
Bagaimana tidak takut muka Leo sekarang jauh dari ekspresi biasanya. Sekarang malah keliatan dingin dan datar, mana nada bicaranya juga beda lagi. Kan bukan Leo yang dikenal humoris.
"Yah itu karna lo sendiri. Gue ngomong baik-baik pasti lo gak bakal nurut, kan?" tanya Leo. "Udah, lupain makan tuh bakso."
Libra dan Leo menikmati baksonya masing-masing. Sebenarnya rasa bakso Libra kurang pedas baginya. Mau nambah takut Leo ngamuk. Gitu-gitu Libra takut.
°°°
"Kok pulangnya sorean sih sayang?" tanya Beni saat melihat anak bungsunya yang baru memasuki rumah.
"Ayah!" Pekik Libra senang menghampiri Beni dan salim terlebih dahulu lalu duduk disampingnya. "Singgah beli makan bubu terus diajak makan dulu sama, Leo."
"Leo yang anter kamu?" Libra mengangguk.
"Yah siapa lagi, kalau bukan dia."
"Kok gak diajak masuk dulu?"
"Dia mau kerumah Bian, temennya, mau main," Beni mengangguk paham.
"Tumben Ayah pulangnya cepet?"
"Kenapa emangnya? Kamu gak suka Ayah pulang cepet?" tanya Beni seraya mengacak rambut Libra.
"Bukan gitu. Ayahkan pulangnya selalu habis magrib."
Beni mengangguk membenari ucapan anaknya. "Kebetulan kerjaan Ayah selesainya cepet jadi pulang cepet."
Libra mengangguk. "Kalau gitu aku ke kamar ya, Yah. Mau mandi, gerah soalnya." pamitnya beranjak dari duduknya.
Saat ingin menaiki tangga Libra mengingat sesuatu. "Ayah, Bunda kemana??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Libra&Leo[END]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] °°°° ⚠️Cerita ini mampu membuat kalian ketawa, kesal, marah⚠️ Berawal dari ledekan semata, menjadi rasa yang nyata. Menyukai sosok Leo, adalah kenyataan yang selama ini Libra pendam. Karna tak ingin merusak pertemanan mereka ma...